9/14/2010

Selaksa Rasa


Seringai iman menyeruak

Dalam sekuncup asa

Saat binar takjub menghias selongsong jiwa

Mata batinku berkata

Bahwa kau telah menempati ruang tertinggi

Bertahta dengan mulia

Disini, dalam singgasana hati

Menabur indahnya kasih

Menuai manisnya yang tak tergambar kata

Hanya rasa yang terpendar dalam dada

Hanya jiwa yang membisu yang diam

Diam dalam indahnya selaksa rasa

Saat pesona datang menyapa

Lembut menyentuh nurani

Yang dirindui

Yang dinanti

illahi

~saatRasaBerpendarTaktergambar~

Rahayu sedang rindu

19 ramadhan

20.45

Moody ku kaya laut!!!



Heum aneh rasanya kalau moodyku ini di ibaratkan laut, jelasaah itu adalah hal yang jauh berbeda. Namun ada satu titik kesamaan. Yaitu sama sama mengalami pasang surut. Semenjak aku menjejaki kaki di bangku kuliah, moodku lebih sering mengalami pasang surut, padahal dulu aku lebih sering psangnya, ntah kenapa hal itu lebih sering terjadi padaku sekarang, beberapa dan berulang-ulang aku merenungkan hal ini, mungkinkah karena hal ini? mungkinkah karena hal itu?dan saat aku shalat iisya tepat di usiaku ke 19 aku sadar, apa yang menyebabkan moody naik turun dalam waktu singkat dan intens, itu karena motivasiku yang kurang kuat, karena aku hampir kehilangan tujuanku, aku hampir lupa bagaimana dulu aku bermimpi.aku hampir melupakan itu semua, andai aku bercita-cita hanya untuk sekedar nilai IPK maka cita-citaku akan berhenti sampai aku bisa mencapai nilaiku, andai aku bercita-cita hanya untuk selembar ijazah , maka cita-citaku akan berhenti saat aku menerima selembar ijazah itu, aku hampir lupa bagaimana dulu aku bermimpi.aku hampir melupakan itu semua, andai aku bercita-cita hanya untuk sekedar nilai IPK maka cita-citaku akan berhenti sampai aku bisa mencapai nilaiku, andai aku bercita-cita hanya untuk selembar ijazah , maka cita-citaku akan berhenti saat aku menerima selembar ijazah itu, namun jika cita-cita itu hanya karena allah, maka cita-citaku akan berhenti saat aku mampu menggapai cinta Allah.

Pada Akhirnya kepada siapa lagi ini semua akan kembali???

gamabr di ambil dari :(punten ga Izin)

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.podcastshow.com/images/bryce/bryce_large/ebb_tide.jpg&imgrefurl=http://b0cah.org

~duhMabokLaut.heheh…~

Rahayu yu yu yu yu mariiiiii

14 september 2010

20.28 WIB

Pilihan Ini Bukan Mau Mu



Pilihan ini bukan mau ku. Mungkin itu adalah kata hati mereka. Mereka yang setiap hari ku lihat tangannya menengadah langit, wajahnya memelas secuil kasih, yah begitulah lintasan hati yang selalu menguliti jiwa mereka.

Kalian mungkin sering menemukan anak kecil, namun ini bukan sembarang anak kecil, anak kecil ini yang di peras masa kecilnya untuk meminta secuil belas kasih dari orang-orang yang ia temui, anak kecil ini yang menggendong saudara kecilnya untuk turut memeras keringat bersamanya, hanya orang yang keras hatinya yang mungkin memandang mereka dengan pandangan picik atau jijik, tidakkah kau tergerak hatinya melihat mereka, mereka yang seharusnya menikmati indahnya masa kecil menikmati bangku sekolah dengan tenang, menikmati saanya bermain, menikmati hidup tanpa beban, tak seberat beban di pundaknya sekarang. Mungkin hati kita telah di telanjangin ketidak pedulian, karena terlalu banyak yang seperti mereka,Ntah mungkin kita temui disudut kota, di tepi kota, di tengah kota, bahkan sampai di pedesaan sekali pun.semakin hari semakin banyak pemandangan itu aku saksikan, yang ada adalah ringisan hati, yang ada adalah belas kasih tak bertepi,yang ada hanya sejumput peduli untuk peduli.

Tak sekali dua kali aku menemukan yang seperti mereka, bahkan berkali-kali, sampai masanya mata hatiku berkata, nak dimana ibu mu?,mengapa kau hidup sekeras ini, malam-malam begini seharusnya kau menikmati istirahatmu, mengerjakan tugas sekolahmu di rumah di temani ibumu, tapi dimana ia sekarang, kau bersama si kecil malah bekerja rodi hanya untuk sejumput kasih dari yang memberi. Yahh kata kata hanya sebatas iringan hatiku, karena aku sendiri hanya mampu menatap terpaku, dan tak berdaya apapun untuk membantumu, hanya sedikit rezeki dari tas mungiilku yang mampir di tanganmu, aku sendiri di landa kebingungan, jika aku memberi maka kau akan terdidik terus untuk terus seperti ini, tapi jika tidak memberi dari mana kau mampu memenuhi rasa laparmu, tapi aku yakin dalam sebagian rezekiku ada hak mu disana.

Dari jauh aku mengamatimu, aku tahu bahwa apa yang kau jalani bukanlah maumu, tapi pilihan yang mau tak mau harus kau ambil, yah dengan meminta dan menjual suaramu yang terdengar pilu. Aku tahu hal ini teramat sulit untukmu, tapi kau tegar menjalani ini semua, meski mungkin hatimu menjerit pilu, meski batinmu merengek pedih, aku tahu sebenarnya kau ingin seperti yang lain, berlari kesana kemari dengan penuh tawa riang seperti masa kecilku dulu, belajar dengan tenang, menjalani masa kecilmu dengan indah. Aku tahu ini pasti bukan mimpimu, tapi kau tepis mimpimu sejauh kau memeras waktumu itu. Aku sendiri tak habis pikir dengan kedua orang tuamu, kemana mereka?,

Adik kecil…aku adalah saudaramu , yang berharap kau suatu hari nanti menjadi lebih baik, aku adalah saudaramu yang peduli, tapi belum bisa berbuat banyak, aku hanya berharap kaum yang di atas akan peduli dengan kehidupanmu, aku berharap orang tuamu akan mengurusmu dengan baik,aku adalah saudaramu yang sejauh ini hanya berdoa agar kelak menjadi tangan yang diatas dan bukan yang terus menerus menjadi tangan yang di bawah. Semoga allah mengasihani dan melindungimu, menuntut dalam jalan yang Ia ridho dengan segala urusanmu.aamiin

Gambar di ambil dari: punten ga izin dulu

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.tempo.co.id/hg/photostock/2004/12/27/

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1pengamen1.gif&imgrefurl=http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/8/895/pengamen_cilik

~saatAkuMelihatKaumeinta dibawahHujanMalam hariBersamaadikmuYangKauGendong;;;

Rahayu melankolis

12 september 2010

20.59 WIB

Kamar tengah di rumah nenek

Nostalgila or Nostalgia

Bismillahirrahmanirrahim…

Hari ini satu dari ribuaan hari yang Allah beri padaku, hari edisi spesial, kumpul kembali kawan lama, kawan seperjuangan, yang kami sebut “BUPANG alias IBU IBU PANGaosan”( dalam Bahasa Indonesia di sebut ibu-ibu pengajian).sebelumnya sedikit bercerita filosofi, kenapa kita di juluki ibu-ibu PANG alias ibu-ibu pangaosan, ceritanya berawal dari guru Kewarganegaraan kita sewaktu kita masih duduk di bangku SMA, beliau memanggil kami ibu-ibu pang, kami kaget atas julukan itu, setelah dilansir ternyata itu singkatan dari ibu-ibu pangaosan ,heheheh…kita baru sadar kalau kita yang satu banjar duduk kebelakang semua telah berhijab, dan kemana mana kami bertujuh selalu bersama-sama, bukan niat bergank genk gonk, tapi kita memang selalu bersama, baik itu shalat ke masjid, ke kantin , pulang atau pun tugas kelompok. Kita selalu bersama, sampai acara maen pun kita selalu bersama.

Saat dulu jumpa terakhir kita masih satu baju yang sama, satu almamater yang sama, yaaah masa SMA yang menyisakan seribu cerita dan warna. Dan sekarang saat jumpa banyak sekali perubahan, perubahan yang membuat aku tersenyum penuh kesyukuran. Banyak perubahan yang terjadi baik secara fisik maupun fsikis. Saat jumpa tumpahlah rasa rindu dalam balut tawa dan,sapaan nan hangat mengiringi pertemuan tadi.haaaaaaaaaaaahhh sungguh aku jarang menemukan ketulusan dan kepolosan seperti ini.

Kami puas puasin pertemuan ini untuk saling bercerita ini dan itu, mulai dari nostalgila ampe gila beneran ( ehhhh engga lah…hoho) , mulai dari mengenang indahnya kejadian masa SMA , sampai hal-hal menyangkut pekerjaan buat yang melanjutkan bekerja, dan perkuliahan buat yang kuliah. Dan obrolan yang paling hot adalah soal pacar pacar mereka, aku sih nyambung nyambung aza, denger dan nimpalin sekenanya, orang aku kaga niat pacaran,langsung khitbah dan nikah secepatnya. ntar aza kalo udah nikah pacarannya ( biar halal heheh dan jadi pahala)…oh ya doakan sahabat, biar aku ini istiqomah (aamiin gituuuuu…)…dan cepet ketemu yang jadi calon suami ( heheh.. aamiin aza lah ga usah cengengesan gitu -_-a)

Ternyata yang jadi tuan rumah tidak hanya menyambut kami dengan senyum manis nan menawan , tapi juga sebakul nasi , sepiring ayam goreng , semangkok sambal manis pedas, setumpuk potongan tipis dari mentimun dingin, tak lupa sikeremes krupuk udang. Wah wahhhhh… lezatnyo…tak lama setelah itu kita pun menyambut kantong kita untuk semangkuk baso. Uahhhhhh kenyangnyo..heheh

Tapi begitulah…hari ini sangat berkesan, lama aku tak menjumpai nuansa ini, nuansa hati saat jumpa dan berkumpul bersama mereka, lepas sesaat dari rasa risau dan takut akan sesuatu yang masih aku cari solusinya.hari ini di tutup dengan hujan, anehnya tiap kali saya berdoa maka di makbul..alhamdulillah. aku berdoa agar hujan tidak turun dulu sebelum kita menemukan kenderaan pulang, dan subhanallah hujan deras justru saat kita sudah naik angkot, sempat was-was, dan aku meminta lagi pada allah agar saat kita turun hujannya reda, dan ya hujannya reda lagi, namun saat aku berganti angkot hujan kembali datang deras kembali dan aku berharap agar allah mengendalikkan hujan lagi agar saat aku turun hujan kmbali reda. Dan lagi- lagi subhanallah hujan reda, sampai aku berjalan menyusuri 3 kampung dan sampailah aku dirumah..

Heum alhamdulillah.indahnya pemberianMu saat aku merajut kembali tali silaturahim

Kamar di rumah nenek

~nostalgilamungkinyaheheh~

Yucan doank

12 september 2010, 19.45 WIB




Hangatnya keluargaku


Lebaran Hari ke dua.

Sekarang aku sedang duduk menikmati pagi berselimut awan kelabu, nampaknya langit sedang bersiap mengeluarkan seluruh isinya, sampai matahri merelakan sinarnya tak seutuhnya menyapa bumi, hanya angin dingin yang pertama kali meyapa kulit kami, dinginnya yang menyegarkan menambahkan nuansa pagi semakin melankolis, nuansa yang menggambarkan aku sekali.

Indahnya kebersamaan .mungkin itu pernyataan awal bagaimana situasi keluarga besarku.sering aku menulis, betapa beruntungnya aku terlahir dari keluarga ini, keluarga yang paham agama, kelurga yang saling menyayangi, keluarga yang saling memberi, keluarga yang saling peduli, keluarga yang selalu bersyukur. Alhamdulillah.

Mengapa juga aku sering berkata keluarga besar, itu karena aku punya banyak saudara, nenekku punya banyak anak dan hampir semuanya berku pul, rumah kami ada dalam satu pagar 5 rumah, 2 rumah bagian depan milik kakak ibuku dan satu lagi nenek, di belakang itu ada 2 rumah satu milik ibuku dan satu lagi milik bibiku, yah setiap hari disini selalu saja diramaikan oleh tawa dan canda baik itu anak-anak nenek maupun cucu cucu nenek. Hangat sekali. di depan rumah ada kolam ikan , tempat kita semua menikmati indahnya sore hari, di momen –momen tertentu kita kumpul komplit dan tak lupa untuk mengambil momen itu dalam selembar potret kamera kecil. Ahhh kehangat obrolan dan taw dan canda adalah hal yang selalu aku rindukan dari tempat ini, saat aku di asrama.

Keluargaku cukup terkondisikan , karena ibu-ibunya masih sering mengikuti pengajian, heee salutttt, dizaman sekarang ini sangat jarang ibu-ibu yang mau rutin mengikuti pengajian, tapi untung keluargaku masih peduli betapa pentingnya itu semua.

Rasa sayangku pada keluargaku yang selalu mendoakan aku, mendukung aku, tak bisa teruraikan dengan kata-kata, tulisan ini tak cukup mewakili bagaimana aku sangat bersyukur dengan keberadaan mereka di sekitarku.

Ya Allah…

Wahai engkau yang Maha Pengasih. Kumpulkan kami kembali di surga firdausMu, kumpul dalam satu keluarga besar yang utuh, Ya Allah wahai Engkau Yang Maha Melindungi, Lindungi mereka dari segala macam bahaya , segala macam penyakit, berkahkan hidup kami, tuntun dan tunjukilah selalu kami kepada JalanMu yang Engkau ridhoi. Aku sangat yakin pada Kuasa Mu. karenaMulah kita saling menyayangi

Salam cintaku untuk keluarga besarku



~rumahkusurgaku~

rahayu yu mariiii