7/23/2011

Kesetiaan Ayam jantan

Sang surya begitu setia pada siang, dan awan selalu setia pada langit, akar selalu setia pada tanah.
Sabtu hangat di atas bumi allah, dalam panorama alam yang indah. heum mataku tak berhenti memanjai diri dengan eloknya panorama bandung dari bukit firdaus. tak lama dalam kesendirian dan datang atasanku membawa seabreg makanan.
(Suara dering tekpeon .......)
"halooo cikucon?"
"ya halo asslamu'alaikum yukucon..., jemput uci di DT "
"baiklah"
aku pun melaju turun dari lantasi 4 menuju parkiran dan melesat jauh melewati kawasan komplek perumahaan elit di bandung. dan cekitttttttttt..motor berhenti setelah menempuh jauh jalann kota
"naek cikuconn kita akan caw ke yayasan"


10 menit kemudian


"cikucon kita harus bawa konsumsi ke bawah lagi??"
"baik yukucon, uci ikut"
kita pun turun dari lantai 4 yang masih setengah jadi, dengan beberapa pegawai bangunan yang masih semngat membangun gedung yayasan ini.
saat melewati pagar labirin dari tumbuhan
"cikucon lihat itu ada ayam nyungseb tahu" tunjukku saat hendak keluar dari area sekolah alam.
" mana yukucon..." ujar uci mencari ayam yang aku tunjukkan
"wah kasihan yukucon dia kenapa"
"iya katanya kakinya patah, eh tahu nggak ci, dia tuh dari tadi di sini, dan leboh kerennya lagi ayam jantannya selalu menemani dia , tadi sempat aku lihat sebelum masuk ke yayasan, ayam jantan ini menunggui ayam betina ..
"kasian ya ayam betinya kakinya patah. subhanallah ya yukucon, ayama jantannya setia menunggu walau ayam betina kakinya patah."
"kita pun beranjak dari tempat menuju saung awi dekat DT
dan saat kembali kita kaget ternyata ayam betina sudah tidak di tempatnya, dan berpindah, ayam betina itu mengeluarkan mimik ayam yang aneh, dan tepat di depannya ayam jantan itu menunggui ayam betina yang tak bisa berjalan sungguh luar biasa kasih sayang sang ayam jantan ini, dan setianya ayam ini. padahal dia cuma ayam, tapi ia menunjukkan kasih sayangnya. ahh luar biasa subhanallah..


dan saat kita kembali untuk ketiga kalinya hendak ke area joglo. ternyata ayam jantan itu tetap berdiri dengan sangat gagah menemani ayam betina itu di sampingnya. kita berdua terharu liat pemandanngan unik ini..subhanallah Mahasuci Allah atas nikmatnya ini.



*yukucon nama panggilan kesayangan uci padaku
cikucon nama panggilan kesayanganku ke uci

7/20/2011

Deeply In Dark of MY SOul

Dalam dan menohok
ku tengok dan aku terdiam tepat di depan pintu
bantingan tak satu bahkan berulang kali
teriakan tak sekali bahkan berkali kali


sadar saat itu hanya sendiri
letih menghadapai teriakan ini
letih menanggapi rontaan
dan lemas menghadapi sikap buruk


pergilah
kembali saat sudah pulih
kembali saat sudah membaik

aku rindui saat dulu
saat taat dan patuh itu
saat indah mewarnai hidup

7/19/2011

KAbar MAGIC

situasi hati dan hidup semakin genting, namun saat menengok yang lain, aman amana saja.. saya pikir sayalah yang membuat situasi menjadi kritis. klimaksnya ada di malam ini, dan pemberontakan pun muncul di pagi ini.

kabar baik datang dari adik tingkat, yang hendak menggenapkan setengah dien, dan aku yang mendengar setengah tak percaya. maklum saya sangat tahu anak satu ini. ya wess sambut berita bahagia ini dengan takbir

kabar lagi datang dari temanku, yang menghiburku kala gundah gulana, kala galau menghujam, dan mendoakanku agar lekas menyembuhkan semngatnya seperti sedia kala

Pagi ini saya harus siap menghadapi segalanya, karena allah punya kabar menarik lainnya..

yahhh cuplikan pagi ini cukup menarik, dan masih banyak lainnya..



*bersyukurlah aku cukup beruntung, dan ayu tahu bagaimana cara mensyukuri nikmat allah, tak sekedar kata hamdalah, tapi tindakan nyata

7/18/2011

Aku bebas

bismillahirrahmanirrahim

sungguh aku ini orang bebas
merdeka atas hati dan hidupku
tak satu pun jiwa berhak mengekang pilihan hidupku
sungguh aku ini orang bebas
berdamai dengan rasa itu lebih baik
dari pada mempertaruhkan ketidakpastian
sungguh aku ini orang bebas
berkilah dari arogansi
dan membenamkan segala hal yang membuat
ketidakpastian itu menggantung
sungguh aku ini orang bebas
tak satu pun yang berhak atasku
kecuali DIA

Dan Berbisik

terseok rupa hatiku
wahai jiwa
remuk teremas oleh sikapku sendiri
wahai pandir jiwa
bangun dan semai laku yang rupawan
jalan hidup tergantung niatmu,
bila kau yakin kau akan mampu


*temukan mimpi dan fokus

7/17/2011

Cukup Tahu


Aku  tahu tapi lidahku kelu
Aku paham tapi hatiku beku
Aku ingat tapi kepalaku  kaku

Tak biasa aku menghadapi orang seperti mu
Yang diam saat ini
Diam saat itu
Tak biasa aku terkuku seperti ini
Kehabisan kata kata

Tak biasa aku menghadapi orang sepertimu
Terbiasa dengan kelembutan
Dan tiba tiba saja
Kau hempaskan nada tinggi dalam bicaramu
Tak biasa aku termangun seperti ini
 kehabisan kata kata


Karena aku mengenalmu kawan
Tak biasanya kau begitu
Apakah gerangan yang membuat kau bersikap begitu

Nyaris paras hatimu tak bisa ku kenal
Kau menjadi asing
Dan aku kini tak mengenalmu

7/14/2011

NIKAH !!!!! ^^



menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
"saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka..."
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap(marjanah, 2004)
Semalam suntuk baca cerpen. Pekan liburan ini, saya habiskan banyak untuk rapat, porsi buat belajar bahsa inggris dan arab minim sekali. Kalau malam malah tewas karena lelah yang menggerogoti sekujur badan.cerpen yang ada kebanyakan ternyata tentang munakahat. heheh
 Malam ini terbesit tentang menikah. Yah menikah. Pernah ku bertanya pada rekanku di bandung, yang memutuskan menikah di usia muda.
“teh kok bisa memutuskan menikah semuda ini” tanyaku padanya penasaran, yang sebenarnya pertanyaan ini sudah ingin ku tanyakan jauh jauh hari
“ entah mengapa , saat lamaran itu datang, hati saya siap. Dan sepertinya memang allah menyiapkan hati saya untuk menerima lamaran tersebut” ujarnya sambil tersenyum halus.
“ ooo begitu ya.” Setelah itu muncul kembali pertanyaan lain. Dijawabannya dengan ringan dan tenang, membuat saya mupeng.
Namun segalanya ada pada waktu dan kesempatan yang tepat. tak bisa dipaksakan dan tak bisa pula memaksakan. Kesempatan itu pada akhirnya akan datang, dan mulai saat ini tentulah harus dipersiapkan.
Membaca 6 cerpen malam ini, cukup membuka sedikit pikiran tentang menikah. Manis pahit asin dalam sebuah biduk rumah tangga.
Waktu itu akan tiba sampai allah menyiapkan aku untuk masa itu ^^
Membangun sebuah nahkoda kehidupan baru, mungkin dengan orang  tak dikenal, atau bahkan orang dikenal. Bukan perkara mudah. Membangun sebuah biduk kehidupan baru diatas panji  ilahi, adalah perkara yang dinanti. Saat menikah bukan sekedar pemuas nafsu, bukan pula sebuah ajang menggandeng pasangan , untuk kemudian dipamerkan kehalayak banyak. Pernikahan adalah ikatan yang suci. Sakral.
Selesai menulis ini sempat terdiam sesaat. Dan bertanya seberapa siap aku untuk ini semua?


Siapkah saat Engkau memintaku kembali




Subuh sekali ku rasakan sekujur tubuhku ngilu, hingga nyaris rasanya remuk dan rapuh. Bahkan untuk bangun pun sulit.
“ aku harus shalat shubuh.” Aku paksakan meski ngilunya badan tak tertahan.
Langkahku gontai menuju kamar mandi. Pikiranku melayang lagi.
“Lagi lagi kali ini aku melewatkan perjumpaan dengan allah. Sedih sekali”. Air wudhu sedingin es ini pun membasahi anggota wudhu. Aku mengambil sejadah dan mukena yag terlipat dalam lemari. Aku gelar sejadah merahku di samping kasur.
Melayang dalam pikiranku
Kudapati sepekan ini tubuhku selalu begini
Dan selalu aku coba niatkan sebelum tidur
Bahwa malam ini aku ingin berduaan denganmu
Mengadu dan berkeluh
Namun saat mataku terbuka tubuhku seakan membengkak
Tak bisa ku berbuat banyak
Rabb, rindunya aku berjumpa denganMu
Seperti dulu…..

Jika Kau memanggilku saat ini? apa aku bisa sesiap wati. Yang kematiannya begitu indah. Hingga roma tubuhku berdiri, dan berjatuhan air mataku menyaksikan indahnya kematiannya. Ia begitu taat padamu sampai beberapa waktu menjelang ajal. Begitu wangi tubuhnya sesaat setelah kau mencabut nyawa dari tubuhnya.
Jika kau menjemputku kini, siapkah aku? Sedang aku belum cukup membawa bekal, yang ada tumpukan dosa yang menggunung . tilawah yang masih kendor, sunnah yang masih bolong bolong, amanah yang belum tuntas. Kualitas shalat yang jauh dari baik. Hafalan yang tak seberapa. Lisan  yang tak bash menyebut namaMu
Rabb……

Matikan aku dalam sebaik baik iman, sedekat dekatnya aku denganMu, sebaik baik amal. Dan tempatkan aku di surga firdaus, di dekat rumah rasulullah. Aku ingin bisa berjumpa denganMu.

Aamiin..

7/12/2011

Horor ala Maling

Kejadian ini saya usut kembali. meski yaaa sudah sangat alot untuk di bahas..tapi yaa tak mengapa ( suka suka saya donk wong ini blog saya hikhik... +_= apa yang lucuuuu coba)
kejadiannya begini
simak baik baik....



Dulu zaman saya masih imut imut ( awass bukan amit amit ye...kalao sekrang makin imut heheheh). saya sering tidur sama si kuca ( panggilan kesayangan sama adik saya)  di luar, sambil nonton tv dan bablas di telan mimpi..
Seperti halnya dunia lain, kalau waktu malam ya sepi, sunyi, senyap dan dingin.. suasana begitu mencekam ( yaaa namanya juga malam). yahh malam itu aku tidur lebih cepat ( kalau nggak salah gara gara saya ada masalah, beuhhh anak SD udah punya masalahhh..masalahnya  saya belum bisa perkalian heheheh )

Mamah terlelap bersama babeh di kamar belakang dan aku tewas terbaring di kasur depan dekat pintu keluar menghadap teras rumah.

peletrukkkkk...brukkkk....pletraakkkkk..pak bummm...

( suara apa tuhhhh tebakkkkk.......yang pasti bukan orkestra seriosa.atau pula akapela , heummm dangdut komo dai)

Tiba tiba kelopak mata terbuka, dan bola mata muter muter . Setengah nyawa saya masih berkeliaran , dalam hitungan detik semua terkumpul dalam tubuh saya. dan
Trukkkkk
suara aneh lagi . nyawa saya sudah kembali. dan menyadari ada suara anehhhh..
kepala celingak celinguk , liat rumahku yang masih dengan ornamen jadul. seluruh ruangan aku amati, dan mencari sumber suara ( mending tuh kalau suara enak di denger ini mah bising). Adik ku yang terbaring tak berdaya , nggak denger tuh suara, pun dengan ibu dan babeh yang tidur di kamar belakang.
( berasa di dunia lainn..masa cuma saya yang dengar itu suara aneh...)
Apa itu dari sebangsa tikus, atau sebangsa kucing, atau sebangsa cecak, apa sebangsa manusia, atau sebangsa makhlus halus..huuuuuu..

Saya beranjak dari kasur tpis yang sudah lusuh, dengan sempoyongan.
Suara tu teryata bukan dari dapur, tapi ternyata dari depan.tepat disamping tempat aku tidur. dari plapon saya liat, tumbenan tuh lampu teras mati. biasanya juga kaga.
Badan saya mulai ketar ketir.

"duhhh yang di luar apaannnnnn"
" bangsa hantu kah ?bangsa maling kah?"
mau ngintip takut, nggak di ngintip penasaran. badan saya mulai bergetar, dengan keringat mulai membanjiri.
"ya allah....bingungggggggg"
akhirnya dengan tangan bergetar saya mengintipppp...
"aduh takut ternyata itu makhluk nempel di jendela."
dan tirai di jendela di buka sedikit. demi sedikit, dengan peluh keringat membanjiri. pipi
dan aku menempelkan wajah ke jendela.
" HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA tuyulllllllllll ngankang di motor..."
"mamahhh....".aku terperanjat dan lari menuju kamar , dengan rasa takut yang mengikutiku.
' mamah bangun ada tuyul lagi ngangat, kayanya tu tuyul mu mau nyuri motor bebek kita"
saya hebohnya minta ampun. dan mamah masih setengah sadar


Brukkkkk suara besi menghantam keras dari samping rumah

mamah , bapak ke ruang tengah, di susul saya sebagai pemain belakang menyerang ke depan. tangan bapak lincah lansung menyambar tempat lampu, namun tak bisa nyala. dan segera pintu di buka.
dan
tringggggggggg
gada apa apa

namun ternyata semua barang berantakan dan kabel tergantung di lampu teras, semua barang sepanjang lorong keluar dan pintu samping terbuka, akibat di jebol.

bapak langsung interogasi saya
" yu kamu lihat apa???"
"saya lihat ada sebuah bayangan besar, kepala botak, semuanya gelap, dan dia sedang ada diatas motor bebek kita"ujar sambil ketakutan. semua rumah depan samping kanan pada nongol..liat saya ya duduk terpaku..

" wah itu mah maling yuuuuuuu"


"aduhhhhh tu maling ngenalin wajah saya nggak ya, gimana kalau saya di cegat nanti pulang sekolah?..haa tapi tadi tu maling botak, liat wajah sayanya pas nempel ke kaca, lagi jelek jeleknya tu wajah . heee " seringai bingung tersungging di wajahku pada pagi buta saat itu


* beruntung bebek merah babeh ak mengap mengapa. heheh..biar jadul dia barang antik..wajib masuk museum : D

Kumbang Action =.="



Pulang rapat, yahh seharian isinya rapat. Pagi rapat, siang rapat sore rapat.. untung saya ga berubah jadi kue rampat ( *hehehh)

Sikumbang melaju diantara  antek antek jalanan. Mulai sebangsa mobil sampai sebangsa kumbang yaitu motor. Hari ini barang bawaan cukup banyak . heee banyak buku dan baju. Orang kalo liat saya udah kaya mau naek gunung. Yah tepatnya gunung kehidupan * paaaannn lagiiiiiii

Sore yang cerah secerah perasaan saya saat itu, pagi pagi menggila, siang mumet, sore bercucuran air mata karena di hantam rujak beubeuk . ( mantapppppppp pedas).

Sikumbang melaju begitu cantik dijalanan, saat saya sedang menanti antrian buat nyebrang jalan , sayap kumbang nempel di lampu belakang punya kumbang yang lain..

“alamakkkk “ ujarku dalam hati ini . saya hanya melongo, takut ngerusak motor orang, kanan kiri padat dengan antek antek jalanan. sulit buat bergerak maju salah mundur salah..masa iya terbang.. heheh
Dan naas pengatur lalu lintas membunyikan peluit, dan semua antek antek jalanan kaya kelaparan dan jalanan kosong pun di serbu tanpa ampun. Dan ……..
Peletrakkkkkk….
“uahhhh patah tuh pelindung lampu punya orang” duhhh
Eh pas mau dikejar semua antek antek jalann bergerak, saya pun mengejar dari belakang hendak meminta maaf sama motor tadi, tapi pengendara tadi yang warna helmnya sama kaya aku ( info tak penting hihi)
, hilang lenyap di telan jalan. Saya terus mencari , dengan membawa rasa bersalah dan bingung. Mana isi kantong Cuma pas buat isi pulsa. Haduhhh tanpa pikir ba bi bu, saya terus mencari orang tadi..
Pengejaran terus berlanjut namun yah hilang..ntahlah kemana, saya tak bisa mengejar…heuuuuuu
Sepanjang jalan merasa bersalah..ah maaf pak sayap kumbang tak sengaja menempel di belakang penutup lampu punya bapak. Heu
Hiksssss..

Saya Bukan Perantau




2 tahun berlalu aku merasakan tinggal jauh dari orang tua, dan saya sadar saya tak bisa jauh dari mereka. Acap kali semangat itu mengendur, maka bertemu dengan orang tualah yang membuat semangatku kembali berkobar. Mungkin benar ya, orang bilang, kalau orang sunda bukan seorang perantau. Berbeda dengan teman temanku yang rantauan dari sumatera dan pulau lainnya, mereka bisa tahan untuk berlama lama jauh dari orang tua. Seperti temanku yang dari padang, palembang medan, malah ada diantara temanku niat untukmelanjutkan hidup di tanah jawa timur. Saya yang mendengar hanya geleng geleng hati dalam kepala. Ckckck mantab lah
Berbeda dengan saya, meski aku lama tidak dibesarkan langsung oleh ibu dan bapak, meski saya jarang bercakap banyak dengan mereka, tapi hanya melihat dan merasakan keberadaan mereka disamping saja membuat  hati saya tenang, dan kembali menggugah mimpi saya.
2 pekan ini aku pulang pergi kampus, meski jarak tempuh mencapai 3 jam dengan si kumbang merah tempur. Tak mengapa selama liburan. Meski di rumah Cuma numpang tidur saja, karena pulang larut dan berangkat pagi. Euhmmm ya cukup tubuh ni berpijak diantara rumah, dan mata melihat mereka , rasanya hati lega dan senang.
Satu rekan kerja saya , melepas istilah orang sunda bukan perantau. Ia Sekarang bekerja sebagai guru SLB di riau. Dan saat saya tahu kondisi dia, dia nampak senang dengan kerjaan disana. Tak hanya itu masih banyak temanku yang bisa melepas istilah itu dari hidupnya. Hehhe
Ntah nih ke depannya saya gimana? Apa saya bisa melepas istilah itu???

7/11/2011

Senandung Pemberontakan

bersarang di kepalaku, senandung kegagalan parau menggaung..kauuu????
pergilah kegagalan dalam hidupku, enyahlah bersama rasa takut yang tak penting
berasam antek antek ceroboh, malas dan ambisi gilamu


aku lantunakan simponi kemenangan
aku semaikan jiwa ketenangan dan tak ku biarkan kau singgah dalam singgasana hatiku dan keraajaan hidupku
wahai kau penakut dalam selubung kepalaku
enyah dan pergilah

lihatlah bendera telah aku kibarkan
nahkoda siap berlayar , maka ombak ujian dan segala amunisi siap di hantamkan
sekarang kapal kehidupanku akan terus berlayar
dan berhenti di titiknya nanti

Tenang 2

mengepul bak asap penanak nasi, yah aku bawa si kumbang merah tempur melaju dengan kecepatan tinggi, dengan asap dan kebingungan yang nyaris menguasai diri, sedih berbalut luka tak ayal menggerogoti pikiran. wajah tua itu nampak dalam bayang. ah ia kecewa padaku. dan aku tahan sembab wajahku di depannya. sungguh aku terluka wajah kecewa itu nyaris terganbar jelas.
saat menyerbu jalanan.pikiranku melayang kosong.
kegagalan ini buat sebuah kematian, tapi sebuah ajang kebangkitan hidup. kegagalan ini bukan akhir dunia, tapi pelecut manis yang miris di sentuh hati..alamakkk sakit di ulu hati..kesekian kali wajah kecewa itu terbayang di pelupuk pikiran..
aku tak kuat menahan tangis.rasanya aku ingin menghambur dan berteriak , maaffffffffffffffffffff.
aku menahan nnafas berat itu sampai aku temui, titik terang lagi.
aku menghambur ke tempat ini, agar panas jiwa bisa mendingin walau tak lama.


*rahayu yang kesal
dan belajar menerima takdir.

7/10/2011

Tenang

sejenak mendinginkan hati, di tempat yang tak bisa kau dapati aku. kemudian aku terduduk dan mengadu.
wahai hati mengapa kau sepanas ini, sungguh Alah tak menyukai marahmu ini, wahai hati tenanglah dan mohon ampun pada Allah. aku pun terduduk diatas karpet hijau. Diantara dinding yang sepi aku terduduk dan merenung. jika saja aku mengulang hal yang sama maka aku tak berbeda dengan keledai.
aku dapati deretan majalan tertata rapih. ia diantara dinding dinding dingin ini. aku mengambil satu dan ku selami.
tiada nikmat selain menyelami lautan samudera ilmu allah,.
ahh rabb ..ku dapati diriku dalam ketenangan saat ini

Semambar Haru


Berlari dari penat dunia
Yang hanya memberikan seonggok kebisingan
Dan tawaran hati yang busuk
Acap kali rona rona mereka tertawa
Maka rasa telinga memeka tak karuan
Jika saja aku tak punya perisai sudahlah aku tenggelam dalam duka yang mendalam
Aku pun berpaling pada hal lain
Yang ku kira akan meredam sejenak panasnya jiwa
Tak tahan rasanya ingin mengaduh dan melarikan diri
Hanya saja itu adalah tindakan seorang pengecut
Dan kau dapati aku tak ingin begitu
Sejenak aku tenggelam dalam hening
Dalam membiarkan pikiranku mengawang
Aku bayangkan pada Masa lalu
Seorang pejuang tak pantang mengeluh
Meski luka berlumur disekujur tubuh
Tapi yang ada haru dan suka yang mengglayuti kalbu
Itu mungkin yang aku tahu
Tak sedikit malu
Karena ujianku ini belum seberapa
Padahal sungguh yang terdahulu lebih dari yang aku alami
Lantas mengapa ?
Lantas mengapa?
Masih saja kau mengeluh
Danlari.