6/16/2013

TAFSIR AL AZHAR AL FAJR 27-30

Yukucon

ada satu pengalaman yang  membuat saya mencari tafsir ini, tafsir al azhar , yang dibuat oleh penulis favorit saya Buya hamka :3
 al fajr ayat 27-30


Siapakah yang disebut Nafsul-Muthmainnah?
Al-Qur’an sendiri menyebutkan tingkatan yang ditempuh oleh nafsu atau diri manusia. Pertama Nafsul Ammarah, yang selalu mendorong akan berbuat sesuatu di luar pertimbangan akal yang tenang. Maka keraplah manusia terjerumus ke dalam lembah kesesatan karena nafsul-ammarah ini. (Lihat Surat 12, Yusuf; ayat 53).
Bilamana langkah telah terdorong, tibalah penyesalan diri atas diri. Itulah yang dinamai Nafsul-Lawwamah. Itulah yang dalam bahasa kita sehari-hari dinamai “tekanan batin”, atau merasa berdosa. Nafsul-Lawwamahini dijadikan sumpah kedua oleh Allah, sesudah sumpah pertama tentang ihwal hari kiamat. (Surat 75, Al-Qiyamah ayat 2).
Demikian pentingnya, sampai dijadikan sumpah. Karena bila kita telah sampai kepada Nafsul-Lawwamah, artinya kita telah tiba dipersimpangan jalan; atau akan menjadi orang yang baik, pengalaman mengajar diri, atau menjadi orang celaka, karena sesal yang tumbuh tidak dijadikan pengajaran, lalu timbul sikap yang dinamai “keterlanjuran”.
Karena pengalaman dari dua tingkat nafsu itu, kita dapat naik mencapai “An-Nafsul-Muthmainnah”, yakni jiwa yang telah mencapai tenang dan tenteram. Jiwa yang telah digembleng oleh pengalaman dan penderitaan. Jiwa yang telah melalui berbagai jalan berliku, sehingga tidak mengeluh lagi ketika mendaki, karena di balik pendakian pasti ada penurunan. Dan tidak gembira melonjak lagi ketika menurun, karena sudah tahu pasti bahwa dibalik penurunan akan bertemu lagi pendakian. Itulah jiwa yang telah mencapai Iman! Karena telah matang oleh berbagai percobaan.
Jiwa inilah yang mempunyai dua sayap. Sayap pertama adalah syukur ketika mendapat kekayaan, bukan mendabik dada. Dan sabar ketika rezeki hanya sekedar lepas makan, bukan mengeluh. Yang keduanya telah tersebut dalam ayat 15 dan 16 tadi.
Jiwa inilah yang tenang menerima segala khabar gembira (basyiran) ataupun khabar yang menakutkan (nadziran).
Jiwa inilah yang diseru oleh ayat ini:
“Wahai jiwa yang telah mencapai ketentraman.” (ayat 27). Yang telah menyerah penuh dan tawakkal kepada Tuhannya: Telah tenang, karena telah mencapai yakin: terhadap Tuhan.
Berkata Ibnu ‘Atha’: “Yaitu jiwa yang telah mencapai ma’rifat sehingga tak sabar lagi bercerai dari Tuhannya walau sekejap mata.” Tuhan itu senantiasa ada dalam ingatannya, sebagai tersebut dalam ayat 38 dari Suray 13, Ar-Ra’ad.
Berkata Hasan Al-Bishri tentang muthmainnah ini: “Apabila Tuhan Allah berkehendak mengambil nyawa hamba-Nya yang beriman, tenteramlah jiwanya terhadap Allah, dan tenteram pula Allah terhadapnya.”
Berkata sahabat Rasulullah SAW ‘Amr bin Al-‘Ash (Hadis mauquf): “Apabila seorang hamba yang beriman akan meninggal, diutus Tuhan kepadanya dua orang malaikat, dan dikirim beserta keduanya suatu bingkisan dari dalam syurga. Lalu kedua malaikat itu menyampaikan katanya: “Keluarlah, wahai jiwa yang telah mencapai keternteramannya, dengan ridha dan diridhai Allah. Keluarlah kepada Roh dan Raihan. Tuhan senang kepadamu, Tuhan tidak marah kepadamu.” Maka keluarlah Roh itu, lebih harum dari kasturi.”
“Kembalilah kepada Tuhanmu, dalam keadaan ridha dan diridhai.” (ayat 28). Artinya: setelah payah engkau dalam perjuangan hidup di dunia yang fana, sekarang pulanglah engkau kembali kepada Tuhanmu, dalam perasaan sangat lega karena ridha; dan Tuhan pun ridha, karena telah menyaksikan sendiri kepatuhanmu kepada_nya dan tak pernah mengeluh.
“Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku.” (ayat 29). Di sana telah menunggu hamba-hamba-Ku yang lain, yang sama taraf perjuangan hidup mereka dengan kamu; bersama-sama di tempat yang tinggi dan mulia. Bersama para Nabi, para Rasul, para shadiqqin dan syuhadaa. “Wa hasuna ulaa-ika rafiiqa”; Itulah semuanya yang sebaik-baik teman.
“Dan masuklah ke dalam syurga-Ku.” (ayat 30). Di situlah kamu berlepas menerima cucuran nikmat yang tiadakan putus-putus daripada Tuhan; Nikmat yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan lebih daripada apa yang dapat dikhayalkan oleh hati manusia.
Dan ada pula satu penafsiran yang lain dari yang lain; yaitu annafs diartikan dengan roh manusia, danrabbiki diartikan tubuh tempat roh itu dahulunya bersarang. Maka diartikannya ayat ini: “Wahai Roh yang telah mencapai tenteram, kembalilah kamu kepada tubuhmu yang dahulu telah kamu tinggalkan ketika maut memanggil,” sebagai pemberitahu bahwa di hari kiamat nyawa dikembalikan ke tubuhnya yang asli. Penafsiran ini didasarkan kepada qiraat (bacaan) Ibnu Abbas, Fii ‘Abdii dan qiraat umum Fii “Ibaadil.
Wallahu A’lam Bishshawaabi.

Perkebunan teh Marga luyu Pangelengan season 3

Yukucon

Seperti apa kataku pada dunia aku berkata, tidak ada tempat yang lebih indah selain apa yang allah perlihatkan padaku dan Alah bukakan mata hatiku untuk merasakan keindahan alam yang hijau.
Rasa sejuk yag mengalir kla duduk menatap hamparan hijaunya daun teh di pangalengan, tak perduli baju kotor tak perduli betapa tempat itu amat jauh, tapi rasanya sejenak meninggalkan seluruh hal di rumah , tentang kampus, kerja , amanah , sejenak aku lepas.
Yang terasa adalah renyuhan batin yang mendesir hebat
Tak ada yang terlihat kecuali hamparan hijau perkebunan the
Tada yang terdengar kecuali kicauan burung
Tak ada yang tergantung kecuali langit yang biru
Tak ada yang terpikir kecuali ketakjuban
Tak ada yang terasa kecuali ketenangan
Tak ada yang tahu kondisiku kecuali Allah
 Tempat itu indah dan merekam banyak hal, namun rekaman itu sama layaknya sebuah rekaman video pada umumnya, yang lambat laun usang dan semakin pudar rekamannya.
Waktu terus berlalu meski lama terduduk disana, rasanya enggan beranjak turun bukit, ingin tetap disana, tapi apakah diam terlalu lama itu baik?
Disana aku kembali menarik semua masalah dan hal yang memang perlu aku pikirkan, dimana aku menjadi salah satu peran diantara yang lain, memikirkan sebenarnya aku apa yang selama ni aku lakukan.
Keheningan menginjak bukit, keheningan dalam beberapa detik menjadi duri yang melukai hati, sesuatu membuat aku teringat akan hal yang memilukan hati, semakin diingat semakin sakit, ahhhh sikap seseorang yang begitu menyeret hati, tapi mungkin ini bukan karena sikap seseorang, atau kata seseorang, namun mungkin karena imanku yang sedang “rombeng”


Ada Apa dengan "rombeng"

Yukucon

 Aku sedang menyukai kata “Rombeng” , pada statement salim a fillah dalam bukunya “ barang kali iman kita yang sedang rombeng”. Kalimat sederhana yang kucermati ternyata mewakili apa yang aku rasa, kalimat yang digunakan oleh atasan saya untuk menyelesaikan masalah yang ada
Diatas motor kini aku mengisi pikiran ku, Karena apa masalah ini itu muncul,, ooo mungkin karena imanku sedang rombeng
Apa kamu merasakan hal serupa, kerusakan diri yang kamu alami, ntah ukhuwahmu yang rusak, ntah persahabatanm u yang reyot , ntah ghirahmu yang menguap , ntah kebencian yang mencuat, ntah gairah yang pudar, memaafkan yang begitu sulit, mensyukuri yang begitu pelit, waktu yang terbuang tak beraturan , tak guna , sulit mencerna pesan Allah  ahhhhhhh kesemuanya barang kali iman kita yang sedang rombeng.
Karena ternyata tidak ada objek yang perlu diperbaiki selain diri kita, mengaca bahwa kita manusia yang bisa lupa dan salah, dan bukanlah manusia yang sempurna, tapi karena itu manusia memiliki tugas berusaha untuk berlaku  lebih baik, karena persaingan semakin ketat, hanya orang yang iman dengan sebenar benar iman yang akan selamat.
Tulisan ini mewakili diri saya yang ingin meminta maaf , jika ada sekeping hati yang terluka atas sikap dan konyolnya tingkah laku saya yang sia sia, yang tergores karena kealpaan saya pada kalian maafkan , semoga Allah memudahkan urusanmu, senang bisa menjadi bagian dari cerita hidup kalian.


Kultwit

Yukucon

·         Masa lalu adalah masa lalu hal terjauh yang yang tak bisa disentuh
Masa lalu hanya kenangan semu yang mustahil akan terulang kembali
Ada setitik pikiran , yang kala muncul aku menikamnya, tapi bagaimana bisa kuat menikam diriku sendiri setiap detiknya
Obatnya Cuma satu , al qur’an. Seperti yang kubaca pada sebuah buku obatnya disana.
·         Dulunya  asing kini kembali asing.
Teorinya berlaku tidak hanya berlaku pada sebuah sistem tapi juga pelaku sistem
·         Bogor tinggal tunggu waktu yang tepat, jika baik bagi urusan dunia akhiratku maka mudahkan jalannnya, urusannya, namun jika tidak pilihkan yang terbaik untuk aku merenda mimpiku
·         Kasih  sayang itu adalah energy yang tidak bisa dimusnahkan, tapi bisa diubah.  Diubah pada mereka yang aku sayang, keluargaku, kakak, adikku, teman-temanku dan sahabatku.  Tapi siapa yang paling kamu cintai?? Jawablah Allah, dan pembuktiannya sedag dalam proses




6/14/2013

Lirik yang menginspirasi Heheh

Yukucon
tahu lirik ini >>>>>>>> lirik ini lumayan meninspirasi... huaaaaa aku bebas.. siap mengejar mimpiku. ga boleh terpuruk.. hihihi...  ini judulnya brand new day dari cherry bell. hehehe ...


Jangan pernah kau merasa sendiri.Jangan pernah kau berkecil hati.Hilangkan semua kisah gelisah.Tunjukkan pada dunia kau bisa.Coba sejenak kau renungkan ini.Langkahkan kaki dan mantapkan hati.Yakinlah semua kan baik saja.Jadikan hidupmu lebih indah.Someday you’ll find out.That you are brighter than the star.Just be strong.Just be brave.And be sure.Yes you can.Kau lah bintang hidupmu…Lupakanlah semua yang lalu.Kita sambut yang baru.Janganlah kau ragu tuk maju.Kejar semua impianmu.Hadapi semua rintangan.Kuatkanlah tekatmu.
Gapailah semua anganmu.Yakinkanlah dirimu…It’s A Brand New Day!Jangan pernah kau merasa sendiri.Jangan pernah kau berkecil hati.Hilangkan semua kisah gelisah.Tunjukkan pada dunia kau bisa.Someday you’ll find out.That you are brighter than the star.Just be strong.Just be brave.And be sure.Yes you can.Kaulah bintang hidupmu…Lupakanlah semua yang lalu.Kita sambut yang baru.Janganlah kau ragu tuk maju.Kejar semua impianmu.Hadapi semua rintangan.Kuatkanlah tekatmu.Gapailah semua anganmu.Yakinkanlah dirimu.It’s A Brand New Day!




ahhh cakep ya. hehehe

6/04/2013

patern

Yukucon


no musik + no tv = tenang hidup = senang = butuh istiqomah = ga galau = cakep *belajar=perbaikan