Yukucon
Seperti apa kataku pada dunia aku berkata, tidak ada tempat
yang lebih indah selain apa yang allah perlihatkan padaku dan Alah bukakan mata
hatiku untuk merasakan keindahan alam yang hijau.
Rasa sejuk yag mengalir kla duduk menatap hamparan hijaunya
daun teh di pangalengan, tak perduli baju kotor tak perduli betapa tempat itu
amat jauh, tapi rasanya sejenak meninggalkan seluruh hal di rumah , tentang
kampus, kerja , amanah , sejenak aku lepas.
Yang terasa adalah renyuhan batin yang mendesir hebat
Tak ada yang terlihat kecuali hamparan hijau perkebunan the
Tada yang terdengar kecuali kicauan burung
Tak ada yang tergantung kecuali langit yang biru
Tak ada yang terpikir kecuali ketakjuban
Tak ada yang terasa kecuali ketenangan
Tak ada yang tahu kondisiku kecuali Allah
Tempat itu indah dan merekam banyak hal, namun
rekaman itu sama layaknya sebuah rekaman video pada umumnya, yang lambat laun usang
dan semakin pudar rekamannya.
Waktu terus berlalu
meski lama terduduk disana, rasanya enggan beranjak turun bukit, ingin tetap
disana, tapi apakah diam terlalu lama itu baik?
Disana aku kembali
menarik semua masalah dan hal yang memang perlu aku pikirkan, dimana aku
menjadi salah satu peran diantara yang lain, memikirkan sebenarnya aku apa yang
selama ni aku lakukan.
Keheningan menginjak
bukit, keheningan dalam beberapa detik menjadi duri yang melukai hati, sesuatu
membuat aku teringat akan hal yang memilukan hati, semakin diingat semakin
sakit, ahhhh sikap seseorang yang begitu menyeret hati, tapi mungkin ini bukan
karena sikap seseorang, atau kata seseorang, namun mungkin karena imanku yang
sedang “rombeng”
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya