“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)
Haru biru mendayu
Lirih seorang insan di pelataran waktu
Didekap kuasa Ilahi
Hingga lumerlah segala kebingungan
Tak putus jua harap di ujung masa yang ia lakoni
Tetap ada bulir semangat dan yakin
Bahwa lakonya itu akan menuai sukses
Meski mata masih remang menerawang
Meski kaki masih berat berpijak
Angin tak selamnya menderu
Hujan tak selamanya membasahi
Dan gelap tak selamanya menyelimuti
Pelangi akan selalu menghiasi
Terang akan selalu hadir
Dan itulah lakon yang terus bergilir menemani
Mungkin biduk itu akan berlayar jauh
Menantang ombak menantang angin
Menantang lawan
Tapi akan selalu tangguh mengarungi luasnya samudera kehidupan
Tak berbekal kelauhan
Tak berhiaskan kelemahan
Ia akan tetap tegar menerjang samudera kehidupan
Sampai tapal batas
“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya