Selalu ada keinginan untuk bisa lebih baik, apakah itu sebuah harapan, cta-cita terhadap perilaku diri, ataukah itu sebuah idealis, yah tanpa idealis semua itu pun tidak akan pernah tercapai. Sayangnya realitasnya yang dibutuhkan tidak hanya sekear idealisme melainkan realistis, mengukur diri sesuai kemampuan antara tubuh , hati dan jiwa, yang punya keterikatan dalm saling bersinergis.
Keinginan untuk selalu Berbenah diri tidak, tidak hanya sekedar dalam pikiran saja tapi sangat ingin bisa direalisasikan. Setiap harapan dalam proses perbaikan itu idak bisa langsung semua ilakukan, butuh waktu dan [proses yang cukup panjang. Keistiqomahan dan ilmu adalha modal yang dibutuhkan utnuk bisa Berbenah diri. Tidak jarang semua keinginan untuk membenahi diri terabaikan ketika kita sedang futur , maka dibutuhkanlh keistiqomahan.
Hasrat untuk terus berbenah diri terus menyeruak sanubari, siapa yang tak ingin meraih cinta tertinggi , dan balasan nikmat dari Allah Tuhan semesta alam. Berbagai buku, artikel dan juga sebuah pesan singkat memacu trus untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik. Sedikit demi sedikit aku melai implementasikan satu demi satu ilmu yang aku punya, sedikit- demi sedikit aku merubah sikap dan sifat yang tidak mendatangkan kebaikan, dan berusaha untuk bisa tawazun terhadap waktu, waktu dan lain halnya.
Dalam proses berbenah diri ini, aku sadari banyak hal yang telah terbuang sia-sia, baik itu waktu, uang, dan momuntem-momentum lainnya. Contoh kecil adalah, sungguh aku telah melewatkan puluhan ladang amal, aku sangat tahu ilmunya, jika melakukan aktivitas akan jauh lebih baik jika kita mengawali semua aktivitas itu dimulai dengan ucapan basmalah, atau doa , dan jarang pula aku mengakhirkan kegiatan dengan ucapan hamdalah, malu sungguh sangat malu aku padaNya. Dan masih banyak lagi yang ingin aku benahi dari diri sendiri.
Sungguh indah jika kita melihat perilaku Rasulullah SAW yang luarbiasa bisa dijadikan tauladan kita, sangat ingin bisa seperti dia, yang memang aktivitasnya , diam , tindakan, marah, cinta benci karena allah semata, kesempurnaan seperti itu hanya dimiliki oleh keaksih Allah yaitu Nabi Muhammad SAW. Aku pun ingin sekali menjadi bagian yang dari itu, yang dicintai Allah dan rasulnya, tapi jika melihat sikap , sifat dan amalanku , apakah aku pantas mendapatkan itu semua, yah itulah mengapa sungguh aku sangat ingin menjadi lebih baik, sehingga aku terus menerus berbenah diri, terus terus dan terus, mumpung masih ada kesempatan, mulai dari hal yang saat ini muali dari yang kecil dan sedikit-sedikit.
Semoga aku istiqomah, semoga Allah mencurahkan Hidayah dan Rahmatnya, menjadikan Aku bagian dari orang-orang yang bersyukur atas nikmat dan karunia allah yang tak pernah putus. Sungguh Betapa Allah Maha Pengasih Algi Maha penyayang.
Shubuh, 19 mei 2010
Asrma Padjdjaran
Yucan ( RahaYU CAN)
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya