Wah semenjak masuk dunia kampus aktivitasku semakin hari-semakin padat merayap( kosakata yang digunakan teman SMA ku), yah awalnya aktivitasku tak lepas dari namanya ngeluh karena padat yang tak terkira, waktu yang terkuras banyak yang tak bisa diseimbangkan dengan kondisi fisik yang kadang-kadang bisa ambruk tiba-tiba.
Murrabiyahku pernah berkata , “lebih baik kita disibukkan dengan kegiatan yang penuh kebaikan, dari pada kita disibukkan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat sama sekali”. Mulailah terlihat aktivitasku bisa menjadi ladang pahala jika aku bisa ikhlas menjalani, bisa menikmati aktivitas ini sebagai bentuk kesyukuran yang tiada terhingga, berdiam diri hanya membiarkan diri dalam keterpurukan seecara perlahan, namun jika disibukkan dengan kebaikan maka membiarkan diri dalam kenikmatan yang tiada terbanding, yah berkativitas penuh, diniatkan karena allah. Bukankah ini salah satu cara optimalisasi waktu.
Semakinlah langkah ini terasa ringan, jika diniatkan karena allah. Orang tuaku pernah memberikan nasehat yang takkan pernah saya lupakan, waktu itu orang tuaku megunjungiku, dan beliau menasehati “jangan lupa niatkan aktivitasmu sebagai ibadah, sehingga ringanlah langkahmu menjalani hidup ini”.
Yah tak perlu mengeluh dari kesibukkan yang bejibun, dari kesibukkan yang padat merayap. Nikmati dan syukuri, karena jika kita bisa melihat manfaat yang tersurat dan tersirat tentu kita akan bersyukur, karena telah mengisi waktu dengan banyak kebaikan. Dan jangan lupa allah akan menambah kenikmatannya kepada siapa yang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan ( Ibrahim :7)
Maka bersyukurlah karena kau sibuk
Asrama padjadjaran , 9 mei 2010
Ba’da subuh
Yucan ( Rahayu can)
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya