Kemaren tanpa sengaja aku menemukan sebuah majalah yang nampaknya sudah termakan usia, seperti biasa aku tergelitik untuk membaca majalah tersebut, ah ada judul yang memikat hati..”Jadi Mentor Kudu Pinter”. Isinya sangat pas untukku yang baru memegang binaan, sedikit bercerita terlebih dahulu. Entah benar atau tidak kalau binaan kita adalah cerminan kita pula, itu yang aku lihat. Memang ada kemiripan, aku punya 8 adik-adik, rasa sayangku pada mereka semakin terasa seiring berjalannya waktu, beginikah rasanya saat murobiyyahku pada mutarobbinya, ku seperti memiliki adik-adik baru, dan tanpa sadar rasa sayang aku pada mereka diam-diam menyelusup,semoga ukhuwah ini atas iktan islamiyah, yang memang lebih kuat dibanding ikatan darah. Melihat semangat mereka , membuat aku sangat senang dan semnagat, aku seakan bercermin pada mereka, bahwa aku harus lebih dari mereka, lebih semangatnya, lebih ilmunya,. Aku sendiri banyak mengambil pelajaran dari mereka. Semoga di istiqomahkan. Aamiin
Tulisan ini aku kutip dari majalh al izzah halaman 4 No.1Th4, 1-29 Februari 2004 M.
TIPS’N TRICKS Jadi Mentor kudu Pinter
Jadi mentor ?Hiiiiii….Nggak deh!!!Tanggung jawabnya berat,bo! BUkan apa-apa, kita kan masih jauh dari baik. Kok harus ngajarin orang ?
Jangan takut Mungkin kiat-Kiat kecil dibawah ini bisa membantu menjadi mentor yang baik. Sehingga kaderisasi aktifis dakwah di sekolah tetap berlanjut.Okay? So, Siap-siap jadi mentor yang baik yah!
P= Percaya diri
Setiap aktifitas berangkat dari pe-de dulu. Seperti itu juga ulangan di sekolah kalo kita nggak pede hasilnya nggak akan bagus. Nah, pe-de ini bisa ditinglkatkan dengan persiapan materi, penampilan yang rapi serta kondisi fisik yang prima .
I=Ikhlas
Ingat, jalan yang kita tempuh adalah jalan Allah. Maka Niatny ya harus karena Allah. Bukan gagah-gagahan, biar dibilang soleh, terkenal atau-naudzubillah-untuk bisa meraih simpati “inceran” kita. Bersihkan niat dari itu semua, karena pahala tertinggi datang dari Allah; bkan yang lain.
N=Nggak Sok tahu
Terkadang adik-adik mentor kita menanyakan suatu maslah atau pertanyaan yang paling sulit .Maka Jangan sok Tahu Dengan menjawab semau kita. Kalau memang tidak tahu, jujur katakana tidak tahu. Tapi dengan berjanji akan menanyakannya kepada Aahlinya. MIsalnya, Tanya murrabi kita atau ustadz yang kita kenal. Jangan kuatir wibawa akan turun. Justru dengan kejujuran kita, mereka lebih menghargai kita juga.Kelak mereka akan lebih puas atas jawaban kita karena telah dikonsultasikan terlebih dahulu.
T=Tabah
Biasanya, mentoring kalau mulai dilakukan di rumah-rumah, akan menemui sedikit masalh.Jadwal yang bentrok atau nggak jadi ngumpul karena kesibukkan masing-masing. Terkadang , adik-adik mentor pun masih banyak ngocolnya. Atau bertanya yang nggak-nggak . Jangan putus asa, teruslah datangi mereka. Ketabahan dan kesabaran kita insya Allah Kelak Akan merubah mereka. Toh, Perang antara karang dan air , selalu di menangkan oleh air, kan?
E=Empati
Empati artinya pengertian dengan keadaan adik-adik mentor. Jadi Jangan asik bahas materi sendiri, sementara mereka mungkin akan menatap dengan terbengong-bengong. Atau jangan terlalu keras bila mereka masih belum dapat rutin hadir ke halaqah. BIsa jadi, kesadaran mereka akan tumbuh dengan baik.Inbgat ,”waktu” itu juga merupakan obat , lho
R=Ramah
Last but not the least, pasanglah tamapang manis kepada mereka. Karena wajah kita adalah kepribadian kita. Juga coba lh bertutur kata yang baik>kalau gaya kita be-te terus, tentu adik-adik nggak kan semangat mengikuti acara halaqah. Bukankah senyum itu juga sadaqah? Bukankah ucapan yang baik itu termasuk ibadah?
Subhanallah bukan, semoga kutipan itu bisa bermanfaat khusunya untuk aku pribadi. Nah yah..ni semua masih sangat panjang, semoga aku bisa menoreh prestasi dalam islam. Berat kata-kata ini tapi semoga jadi pemacu. Ahhh ya SEMNGATTTTTTTTTTTTT………..SEMANGKAAAAAAAAA gad deng lagi bulan puasa ini…heheh
Rahayu Sang Pementor
~belajarPadaMereka~
Jatinagor 7 Ramadhan 2010
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya