Kau Berikan Aku Keyakinan
Allah…
Pagiku begitu sayu
Dan ku sambut apa pun rasa yang
menyapa. Berangkatlah aku ke Kampus, meski tersohok karena yang tersisa dalam
tas ak seberapa, ku tengok wajah mereka , tak tega aku berkata dan meminta
lebih, uangku bahkan saat itu tak cukup untuk membeli bensin. Aku menghela
nafas berat, dan masih bisa bersyukur atas nikmatnya, setidaknya aku masih bisa
makan pagi ini, bensin cukup, dan tubuh yang segar bugar menghadapai
perkuliahan kali ini.(1 ½ jam kemudian)
Berlalu lah aku dengan cemas ,
dan harapan
“ Ya rabb, buka kan aku pintu
rezeki, karena aku hendak menunaikan amanahku hari ini”
Tenaga terkuras , dan terasa
ternyata uangku pun habis untuk membeli minum dan beberapa perlengkapan lab. Menjelang
siang hari, aku pun pergi ke yayasan. Ku tatapan Spidometer, dan penunjuk
bensin, nampaknya kumbang merah butuh minum bensin.
Allah tak diam, dan tak biarkan
aku menhentikkan amanahku
Tak ku kira ada rezeki untuk si
kumbang merah.Dalam tumpukkan kertas dalam map, ku temukan uang sisa. Haaa .ya
rabbi izzati, nikmatnya leganya. Nyaris aku tak bisa berangkat hari ini.
Berangkatlah aku jatinangor-Ciwaruga.2
jam
Aku tiba tiba ingat saat kisaran
jalan sukajadi, ada donatur yang mengirim infak untuk anak dhuafa dan yatim,
untuk aku kasih ke yayasan , yang masuk melalui rekeningku. Aku pun singgah
dulu ke atm terdekat. Dan setengah terhenyak , ternyata cukup banyak. Subhanallah.
Senang dalam perjalanan ini,
meski ada kepahitan menyertai,, meski sedih membayangi, tapi nikmat
menjalaninya itulah yang membuat aku bertahan dengan ini semua. Sepanjang perjalanan
aku memikirkan banyak hal. Akan segala yang terjadi.
Setiba di yayasan, segera aku
merapihkan laporan keuangan, segara aku memberikan beberpa data yang di
butuhkan ,dan memberikan titipan Alumni kimia angkatan 2000.
Kalian tahu bahwa jika tanah
sudah kering , maka yakinlah hujan segera akan datang, saat kantong kita kosong
maka tak lama allah akan membukakan pintu rezekinya kembali. dan benar kawan,
tak lama setelah iu, saya mendapatkan bonus find rising bulanan. Alhamdulillah cukup
untuk bensin dan makan beberapa hari. Subhanallah , aku jemput rezeki yang kau
beri rabb. Alhamdulillah..
Senang tak terduga , datang
rezeki yang tak disangka, Allah Mahatahu.
Tak lama saat sedang
menyelasaikan laporan keuangan , tiba tiba tawaran segelas besar jus alpukat
dingin , dan cakue datang, Rezeki yang beruntut, sungguh keadaanku saat itu
sangatlah lapar. Alhamdulillah.
Kau tahu , bahkan allah
memberikan rezekinya pada seekor lalat sekalipun. Mintalah padaNya, karena
Allah sangat suka Jika hambaNya meminta padaNya.
Sore pun menjelang.
Ciwaruga-Banjaran . 2jam
Mohammad toha ternyata macet luar
biasa . nyaris sampai tak bisa jalan, sampai aku sempat membac kitab dijalan
raya. Saking macet dan tak bisa bergerak, aku sempat menggerutu, menyesala
memlih jalan ini, terlebih beberpa jam lagi harus ujian Via online.
Satu jam mungkin dijalan, dan
masih tetap begitu, dan saat semua bisa bergerak, jalanan begitu rusak dan tak
terkendali, teringat bapak hari ini hendaka pergi ke jawa, mengobati adiknya
yang sedang sakit. Dalam pikiran apakah ia sudah berngkat, semoga selamat dalam
perjalanan.
Tapi apa yang terjadi kawan, dan
apa yang saya tak bisa perkirakan, tiba tiba seseorang mendaangi dari arah
depan
“Yu antar bapak ke stasiun”
Allahu yaa karim Aku tersentak .
kaget bisa ketemu dengan bapak di tempat seperti ini, yang ramai oleh kendaraan
, dan gelap karena sudah larut malam.
“ Bapakkk….” Ujarku kaget
“ ya yu aku terjabak macet disini”
“Oke pak ayu anterin, kita kemana?”
“Kiaracondong”
Dessingggggggg…pikiranku langsung
terbang ke pusat macet.. hampir semua nyaris tertutup oleh kemacetan,Ntah itu
jalan buah batu, jalan dayeuh kolot mauapun Mohammad Toha.
“kita memutar jauh pak, biar bisa
ke kiara condong”
Aku pun berdiskusi panjang dalam
kemacetan yang menyesakkan, dan berat bawaan bapakku. Aku teringat ujian satu
jam lagi akan berlangsung, tapi disatu sisi saya tak bisa meninggalakan bapakku
begitu saja. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengatrkan orang tuaku, yang
memutarjalan nyaris hampir 180 derajat jauhnya.
Allahu yaa karim
Aku telah buktikan bahwa
pertolonganmu dekat, pertemuan dengan orang tuaku bukan kebetulan tapi telah
kau rencanakan, dibalik hatiku yang memutuskan jalan untuk memilih jalan pulang
lewat sini, padahal aku tadi menggerutu, dan aku sepanjang mengantarkan
bapakku, aku memikirkan kejadian runtut tadi pagi.
Sesampainya di stasiun setelah satu jam
kemudian
“ jam berapa ini?” ujarku
Aku pun menanyakan pada seseorang
sekitar sana
Ternyata telat 5 menit dari jam
ujian online , segera aku mencari warnet terdekat dari stasiun , namun tak jua
di dapat.
“ Ya Allah dimana warnetnya”
Dn tinggggg…..
Ada warnet kecil..subhanallah
lagi lagi pertolongan Allah. Aku masih sempat ujian online.
Jam 9 malam berlalu. Segera pulang,
khawatir ibu mengkhawatirkanku.
Sepanjang itu aku terhenyak
takjub, tak bisa banyak berkata selain kata
Subhanallah…dan renungan yang tak
ada habisnya.
Hmmmm... pelajaran lagi yg kudapat dari pengalaman mu nak... Superrr...
ReplyDeleteb^,^d
hee...selamat beljarr
ReplyDelete