Teringat seseorang
Dulu setiap ada masalah dan aku bingung tentang ini biasanya
aku langsung sms,
Aku ceritakan segala kebingungan, dan berbalas sms, kemudian
legal ah aku.
Dulu kalau aku galau aku lari padanya , karena dia aku
tuakan, sikap dewasa, bijak, dan lembut, yang membuat aku merasa nyaman banyak
bercerita padanya. Saat membaca blognya, aku semakin tertarik dengan pribadinya.
Tulisannya sulit dicerna karena dalamnya rasa yang tertuang. Ia mengenalkan aku
yang namanya nilai sebuah kehidupan.
Pernah aku bilang padanya, saat sebelum dia beranjak dariku.
Aku sudah anggap kau kakak sendiri. Bahkan nyaris aku
meneteskan air mata.
Satu ketika di harus pergi. Sedih sekali rasanya.
Kemudian ia hadir kembali, tak jauh seperti awal aku
mengenalknya, rasa kagum itu semakin jadi. Satu malam aku berbincang panjang
dengannya, rasa kaget menggelegar.tahu kah kalian?
Ternyata yang selama ini aku
tuakan, aku curhatkan padanya, dia seumuran denganku. Di padahal dulu sempat
menjadi astor dalam majelis. Rasa terpana lebih lebih, saat aku pulang berdua
dengannya, lantas ia bercerita banyak.
Orang lain pun mengira bahwa dia ini lebih tua dari umurnya.
Yang menjadikan dewasa begini, teryata, ia memetik nilai
setiap kejadian yang Allah berikan padanya. Ia pun berlalu menyisakkan
kekaguman kembali.
Ia pun kembali ke Jakarta, dan menuntaskan tugasnya di sana
*untuk mba syifa, si cantik yang imut, hafidzoh.
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya