“ci saya nggak betah nih, nggak kuat”
“yu saya , nggak sanggup ini
amanah makin berat, dan la la lain”
Coba tengok…. Dua orang ini
mengeluhkan perkara yang sama, selama bertahun tahun. Perkara yang sama ujian yang sama yang tidak
selesai kemudian ujian itu datang lagi, dan keluhan yang sama santer terdengar.
Analisis : berarti selama ini
tidak ada wujud keinginan untuk memperbaiki hal tersebut. Tidak ada solusi.
mengeluh memang hobi manusia,
datang ujian A mengeluh, haduh ini lah haduh itulah. Berakhirlah ujian itu,
datang yang baru padahal ujian itu masih sama saja, hanya saja tidak sadar ,
karena sulosinya hanya mengeluh, mengeluh hal yang sama dengan ujian
sebelumnya, sehingga ujian ini tidak berakhir tidak terpecahkan. Dan datang
kembali
Pada akhirnya potensi sendiri
tidak tereksplor, karena terkungkung dengan masalah yang sama. Tidak ada
perbaikan dan peningkatan yang signifikan. Yang akhirnya aura negative yang
berseliweran sepanjang pikirannya. Padahal sesungguhnya dibalik ujian itu Allah
menyimpan hikmah yang banyak, maksud yang baik, yang terlanjur tertutup dengan
keluhan tersebut. Tidak mencoba membenahi , ataupun menyelesaikan segera dengan
baik. Dan lelah yang sia-sia yang diperoleh…
Setiap perkara pada diri seorang
muslim adalah baik. Saat ujian menimpa maka sabar, sabar itu baik baginya, dan
saat kesenangan datang, dia bersyukur , dan syukur itu baik baginya. Sungguh
ini indah bukan. Apakah seorang muslim senang mengeluh>? Apa anda, saya tipe
orang yang mana, sedang seorang muslim setiap perkara adalah baik.
“saya tidak mencintai pekerjaan
saya”
Statement ini sempat mencuat
dalam kehidupan saya
“saya merasa berat menjalani
inilah itulah”
Berat, dan tidak cintanya saya
atas pilihan hidup saya , adalah karena ketidakikhlasan saya adalam
menjalaninya. Dalam perkara apa pun bila tak ikhlas maka akan berat terasa
perjalanan itu. Bertahun tahun saya tertegun mengeluhkan hal sama. Dan jawaban
di dapat saat statement, seorang ustadz dalam film delisa.
“ustadz mengapa saya susah sekali
menghafal bacaan shalat “Tanya delisa
Dan si ustadz menjawab “ susah
itu karena kamu tidak ikhlas….”
Hahhh tertegun sejenak, ya selama
ini saya tidak ikhlas dalam pilihan yang saya ambil.
Menukil kisah tadi. Bahwasanya
keikhlasan memiliki peran penting dalam aktivitas apa pun. Belajar dari situ
saya berusaha benahi apa pun itu, tidak berupa keluhan , tidak berupa sikap
frontal atau pemberontakkan, tapi membangun cinta, kerelaan atas apa yang ada
di depan mata, hal ini membuat langkah
terasa ringan dan hati menjadi tenang dan muncul keyakinan yang luar biasa
besar pada Janji Allah. Untuk orang berusaha, untuk orang berusaha dekat
dengannya, untuk orang yang berusaha pada perkara perkara yang baik. Maka akan
mendapat balasan yang luar biasa,
Karena itu hilangkan sifat
mengeluh, karena menjadi berat di hati, tapi dekati Allah. Maka hati mu lapang,
walau ujian menghadang terasa pahit. Nantikan manisnya kelak.
Closing statement
“Seorang muslim yang
dekat dengan Al-qurqn tidak akan pernah merasa sedih dengan dunia, tidak akan
merasa risau dengan dunia.” ujar sahabat saya seorang hafidz
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya