~Ummu Hurairah~
Bismillahirrahmanirrahim…..
Penulis ingin kembali mengajak sahabat agar menjadi
pribadi yang lebih bersyukur dengan segala karunia sudah Allah curahkan pada
kita, terlebih kesehatan, kelancaran kegiatan, kemudahan dalam rezeki dan
aktivitas lainnya
Saat itu penulis masih di amanahkan untuk membina di
Bandung Selatan 1, hari itu aku berkesempatan untuk bisa silaturahim dengan
salah satu anak asuh yang memang dibawah pengasuhan saya. . Rumahnya di daerah
bandung selatan. Gadis ini kita sebut saja Melati, gadis ini sangat periang,
ramah dan manis, kepribadian yang menarik ini yang membuat siapa pun tidak akan
menyangka bahwa dia memiliki kehebatan dan sikap tangguh dalam menjalani
kesehariannya yang dirasa sulit. Gadis
ini pun di percaya untuk menjadi ketua rohis di SMAnya. Luar biasa bukan,
prestasi disekolahnya pun lumayan bagus.
Siang itu aku hendak mengunjungi
rumahnya, rumahnya diarea rumah kontrakan , yang mungil sekali ukurannya kurang
lebih 4 meter kali 3 meter setengah. Subhanallah . Bagaimana ukuran rumah
sahabat pernah bersyukur dengan ukuran rumahmu? Rumah mungil itu terbagi 3
bagian , kamar dapur dan ruang tamu, dengan kondisi yang sempit itu, tidak ada
keluhan dari lisannya, yang ada ucapan syukur. Saat itu aku sedikit kaget,
karena tidak ada area untuk saya bisa melaksanakan sholat. Yang ternyata
sholatnya itu di atas kasur. Masya Allah. #menitikan air mata.
Sempat bertanya dimanakah
toiletnya????? Ternyata ada di tepian sungai dan harus menempuh jarak yang amat
jauhhhh sekali. Masya Allah. Ada hal yang
membuat bergidik takjub , hingga bulukuduk merinding apa coba?? Dengan
segala kondisi yang ada ini saya tahu betul , Tahajudnya tidak pernah lepas.
Bayangkan keluar kamar jam 2 shubuh menempuh jalan dulu keluar menuju sungai
yang lumayan jauh dari rumah. Tapi semangat tahajud itu tidak putus. Malu
rasanya saya saat itu. Cukup tertampar dengan kondisiku saat itu. Dengan
rumahku yang lumayan baik kondisinya, tapi kadang ibadah saja masih
malas-malasan, masih jarang bersyukur. Bagaimana dengan sahabat ?? yang kamar
mandi masih bisa ditempuh dengan mudah , karena ada di dalam rumah. Serajin dia
kah??
Di waktu yang berbeda, saat itu
saya sedang mengunjungi sekolahnya, untuk melakukan pembinaan bersama anak asuh
yang lain di sekolahnya, di atas masjid yang baru selelsai di bangun itu saya
mendapatkan cerita melalui lisannya. Dengan menitikan air mata, ia bercerita.
“ Teh sulit bagiku untuk bisa
menceritakan ini semua, selama ini saya meraskana sakit pada tanganku setipa
kali saya memegenag pulpen, menulis, memegang buku, alqur’an , tanagn saya
bergetar hebat. Rasanya sakit sekali, tidak tahan rasanya saat itu juga ingin
menjerit karena rasa sakit yang hebat itu. Tapi aku selalu menahan rasa sakit
itu dengan tidak menangis di depan ibu atau teman lainnya”
Masya Allah , Segla puji bagi
Allah. Tiadalah bisa aku dengar cerita ini, cerita ketegaran gadis ini, dengan
segala kondisi yang ada, tidak membuat dia menjadi putus asa , tapi menjadilah
dekat ia dengan sang Kholik, tidak
berputus asa untuk memohon pada sepertiga malam yang ia lalui, tidak
menjadi halangan dengan rasa sakit yang harus dia rasakan saat dia harus
membaca buku, al qur’an. Selain ia menahan itu semu karena takut
mengkhawatirkan orang –orang di sekelilingnya.
Barang kali kita yang terbiasa
dengan sesuatu yang mudah,dengan sesuatu yang mewah seringlah lupa bahwa
kebahagiaan pun adalah bagian dari ujian yang barang tentu harus disikapi
dnegan penuh kesyukuran. Saya termasuk yang tertampar dengan kejaidan ini,
sedikit sekali saya bersyukur dengan karunia Allah selama ini, tangan yang
sehat untuk aku menulis membaca sungguh jarang sekali saya syukuri. Masya Allah
semoga Allah memberikan keberkahan dan karunia yang besar bagi gadis tadi,
semoga Allah menjadikan kita pribadi yang senantiasa bersyukur dengan segala
karunianya.
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya