Al qawiyyah yaa ukhtifillah

Bagaimana rasa bisa tergambar
jika sayatan pahit terus tergores
bagaimana bisa aku bertahan
jika masih diliputi duka
padung padung rasa masih menyelimuti yang pergi
menghunus waktunya lalu
bagaimana bisa menoreh senyum
jikalau yang hilang meninggalkan semburat kepenasaran
kini berjalan kepayahan sang pemikul
berhimbitan pikiran dalam jejak jejak yang diikuti
kalut marut
menjejali serasa lontaran kerikil menghatam kening
hingga rasa sakit bak gigitan semut saja
padahal darah mengalir
padahal yang disamping telah pergi
meninggalkan diri satu persatu
tak ada parang penyesalan
yang ada sisa penantian diujung kesyahidan
mungkin bau pertemuan telah diujung mata
diujung pengembaraan hidup yang kini di temui ujungnya