he..........
(senyum senyum nggak jelas....)
mataku terbelalak terkejut bukan maen, saat aku berbalik kereta melaju perlahan dan aku terdiam sejenak. otakku kalah cepat berpikir dibanding kereta yang melaju semakin cepat. saat tersadar kereta semakin hilang dari pandangan dan rsanya tubuhku melayang begitu jauh..spontan sekujur badan lemas terjatuh..pedagang , pemudik, pejalan kaki, pengamen, dan sekelilinginya hanya menoleh dan menatap aneh, namun sama sekali aku tak perduli. "astagfirullah bagaimana bisa>????"
"nan ,...cepat kepak barang mu itu, kita harus segera berangkat" teriak ibu dari lantai dua
"ah iya ibu sebentar aku masih harus mengurusi banyak hal disini, "
"cepatlah, seblum om pras datang menjemput kita"
semua tangan dan pikiran sibuk, membenahi perabotan yang memang harus di bawa, maklum hari ini keluarga akan pindah besar besaran ke jawa, kota tempat asli aku tinggal dulu, madiun.
sempat melalanglang buana pikiranku, kembali menjelajah masa masa indah selama masih dikampus UNPAD, bersama teman sejawat yang seperjuangan dalam segala rasa. mulai dari asin manis pahit peristiwa kamus. mun ceuk sunda mah keur mejeuhna.
apalah arti semua itu, jika tak di maknai dalam. Kini di pertengahan semester aku harus pindah, saat segalanya sedang memuncak, saat segalanya sedang manis di kecap.
dan yang paling berat meninggalkan BANDUNG...dengan jutan pesona keindahannya di mataku
"mba..."
suara lembut membangunkan lamunanku
"eh ya napa ca? "
"he sudah siap ayo berangkat?"
"sip"
sedan hitam sudah mampang depan pagar, dari dalam tangan melambai, dengan senyumtersungging diwajah tampan om pras.
"sudah siap??" tanyanya semangat
"heee disiap siappin dah om, mana ada siap meninggalkan hal menyenangkan disini..hikss..hiksss". ujarku sedikit sedih,masih berat mungkin ya, melepas bandung, dan konco konconya.
"he disana kau mungkin bisa betah dengan kawanmu yang batru, pengalaman baru dan bahasa baru hahahah."
"si om nih geze pisan " aku masuk kedalam mobil, melambai tanganku pada bandung, dan segalnya tentangnya.
"haaaaahhh tak pernah aku seberat ini" menghela nafas berat, kuhempaskan badan dikursi paling belakang, bersam tas, buku buku, aku lihat ibu mengobrol asik dengan om dari belakang, bapak yang ada disamping om ikut menimbrung, sesekali aku dengar mereka menyebut namaku,si kecil uca malah asik dengan hpnya. namun aku masih memikirkan bandung dan segalanya. aku pasang headset dikepala, super gede, dan pulas mendengarkan lantunan ayat cinta.
cekittttttttttttt......................blukkk tuk dum...
"aduhhhhh kepala ke jedot, alah om hati hati om, " ujarku mengeluh dahi yang mentok ke kursi tengah
"he sori nan, kurang mulus dah ni mobil, kita sudah sampai di kiara condong.' kita sudah sampai di stasiun kereta api terbesar di bandung. semua barang di bagasi di keluarkan, aku yang masih sesekali ngelus dahi karena sakit. yang jelas saya tak cukup memperhatikan, ku keluarkan barang barang yang dekat tempat dudukku, sambil mendengar siaran MQ terakhir kalinya sepertinya..
BRUKKKKKK...bagasi di tutup..
"nah hati hati ya.semoga kalian senang disana , eh nan itu jidatmu merah gitu?"
tunjuk om pras pada dahiku
" haaahhh ini gara gara sopirnya nggak mulus bawa mobil, jadilah cap merah indah menghiasi dahiku yang mulus"
:" ah si teteh mah lebeeeee' si kecil nyaut nggak penting, semua tertawa melihat saya menderita ..hahaaaa dasarrrr
jantungku bak melorot sampai ke kaki, berdegur membayangkan semuanya harus aku tinggalkan, ini memang bukan akhir dunia, tapi awal kehidupan baru, rasanya tak enak hati, saat aku masukkan semua barang ke loker, hee..
dipilih, kereta kelas eksekutif, biar aman, nggak bau keringet pedagang yang lalu lalang, alias bebas pedagang. nggak usah berdesak desakan, karena jaminan tempat duduk pasti, dan yang jelas ada restoran mini dalam kereta api. heu..asik banget...
perlahan kereta berjalana, setelah suara bising dalam speaker berkata
kepada seluruh penumpang kereta lajur B6 harap bersiap, karena kereta akan berangkat 5 menit lagi
dan tak lama kereta bergerak, dan inilah semuanya , awal baru...aku rogoh hp dan ku ambil headset putih kesukaanku...dan mulai menyamankan diri pada posii tidur
selamat tinggal bandung, sahabatku, kenanganku......
kereta melaju perlahan perlahan dan semakin cepat...meninggalkan bandung dan semuanya...
bersambung.........................
(senyum senyum nggak jelas....)
mataku terbelalak terkejut bukan maen, saat aku berbalik kereta melaju perlahan dan aku terdiam sejenak. otakku kalah cepat berpikir dibanding kereta yang melaju semakin cepat. saat tersadar kereta semakin hilang dari pandangan dan rsanya tubuhku melayang begitu jauh..spontan sekujur badan lemas terjatuh..pedagang , pemudik, pejalan kaki, pengamen, dan sekelilinginya hanya menoleh dan menatap aneh, namun sama sekali aku tak perduli. "astagfirullah bagaimana bisa>????"
"nan ,...cepat kepak barang mu itu, kita harus segera berangkat" teriak ibu dari lantai dua
"ah iya ibu sebentar aku masih harus mengurusi banyak hal disini, "
"cepatlah, seblum om pras datang menjemput kita"
semua tangan dan pikiran sibuk, membenahi perabotan yang memang harus di bawa, maklum hari ini keluarga akan pindah besar besaran ke jawa, kota tempat asli aku tinggal dulu, madiun.
sempat melalanglang buana pikiranku, kembali menjelajah masa masa indah selama masih dikampus UNPAD, bersama teman sejawat yang seperjuangan dalam segala rasa. mulai dari asin manis pahit peristiwa kamus. mun ceuk sunda mah keur mejeuhna.
apalah arti semua itu, jika tak di maknai dalam. Kini di pertengahan semester aku harus pindah, saat segalanya sedang memuncak, saat segalanya sedang manis di kecap.
dan yang paling berat meninggalkan BANDUNG...dengan jutan pesona keindahannya di mataku
"mba..."
suara lembut membangunkan lamunanku
"eh ya napa ca? "
"he sudah siap ayo berangkat?"
"sip"
sedan hitam sudah mampang depan pagar, dari dalam tangan melambai, dengan senyumtersungging diwajah tampan om pras.
"sudah siap??" tanyanya semangat
"heee disiap siappin dah om, mana ada siap meninggalkan hal menyenangkan disini..hikss..hiksss". ujarku sedikit sedih,masih berat mungkin ya, melepas bandung, dan konco konconya.
"he disana kau mungkin bisa betah dengan kawanmu yang batru, pengalaman baru dan bahasa baru hahahah."
"si om nih geze pisan " aku masuk kedalam mobil, melambai tanganku pada bandung, dan segalnya tentangnya.
"haaaaahhh tak pernah aku seberat ini" menghela nafas berat, kuhempaskan badan dikursi paling belakang, bersam tas, buku buku, aku lihat ibu mengobrol asik dengan om dari belakang, bapak yang ada disamping om ikut menimbrung, sesekali aku dengar mereka menyebut namaku,si kecil uca malah asik dengan hpnya. namun aku masih memikirkan bandung dan segalanya. aku pasang headset dikepala, super gede, dan pulas mendengarkan lantunan ayat cinta.
cekittttttttttttt......................blukkk tuk dum...
"aduhhhhh kepala ke jedot, alah om hati hati om, " ujarku mengeluh dahi yang mentok ke kursi tengah
"he sori nan, kurang mulus dah ni mobil, kita sudah sampai di kiara condong.' kita sudah sampai di stasiun kereta api terbesar di bandung. semua barang di bagasi di keluarkan, aku yang masih sesekali ngelus dahi karena sakit. yang jelas saya tak cukup memperhatikan, ku keluarkan barang barang yang dekat tempat dudukku, sambil mendengar siaran MQ terakhir kalinya sepertinya..
BRUKKKKKK...bagasi di tutup..
"nah hati hati ya.semoga kalian senang disana , eh nan itu jidatmu merah gitu?"
tunjuk om pras pada dahiku
" haaahhh ini gara gara sopirnya nggak mulus bawa mobil, jadilah cap merah indah menghiasi dahiku yang mulus"
:" ah si teteh mah lebeeeee' si kecil nyaut nggak penting, semua tertawa melihat saya menderita ..hahaaaa dasarrrr
jantungku bak melorot sampai ke kaki, berdegur membayangkan semuanya harus aku tinggalkan, ini memang bukan akhir dunia, tapi awal kehidupan baru, rasanya tak enak hati, saat aku masukkan semua barang ke loker, hee..
dipilih, kereta kelas eksekutif, biar aman, nggak bau keringet pedagang yang lalu lalang, alias bebas pedagang. nggak usah berdesak desakan, karena jaminan tempat duduk pasti, dan yang jelas ada restoran mini dalam kereta api. heu..asik banget...
perlahan kereta berjalana, setelah suara bising dalam speaker berkata
kepada seluruh penumpang kereta lajur B6 harap bersiap, karena kereta akan berangkat 5 menit lagi
dan tak lama kereta bergerak, dan inilah semuanya , awal baru...aku rogoh hp dan ku ambil headset putih kesukaanku...dan mulai menyamankan diri pada posii tidur
selamat tinggal bandung, sahabatku, kenanganku......
kereta melaju perlahan perlahan dan semakin cepat...meninggalkan bandung dan semuanya...
bersambung.........................
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya