(saatnya jadi penyiar)
Selamat malam sahabat, kembali bersama saya selama 1 interval kedepan akan menemani sahabat semua menjelajahi dunia mimpi. So siapkan beberapa perlengkapan bermimpi sahabat.diantanya putar nasyid yang mengugah semangat, kedua sediakan pikiran anda bersama saya dan siap melakukan perjalanan
Oke siap…
Mari kita masuki dunia mimpi
.sahabat…….. mimpi adalah sebuah modal awal memulai sebuah perjalanan , sahabatku …. mimpi adalah sebuah energi, sahabat aku mengajakmu untuk bermimpi bersama selagi kita mampu bermimpi.
.sahabat…….. mimpi adalah sebuah modal awal memulai sebuah perjalanan , sahabatku …. mimpi adalah sebuah energi, sahabat aku mengajakmu untuk bermimpi bersama selagi kita mampu bermimpi.
Sahabat ..kesuksesan seseorang juga berawal dari mimpi, yang kemudian tumbuh menjadi energi yang besar, energi yang secara akal mungkin tak terukur, tapi sahabat sendiri yang akan merasakannya sendiri
Sahabat, bermimpi bukanlah ajang membuang waktu tapi ajang merajut masa depan , bermimpi bukan menyimpan angan-angan tapi pemanas kendaraan kehidupan kita, bermimpi bukan buang modal tapi menanam saham , bermimpi adalah adalah bagian yang tak bisa terpisah dalam kehidupan kita, seperti halnya dirimu dan bayanganmu, bermimpi adalah tanah yang kau pijak, bukan ujung langit yang kau sentuh. Mimpi adalah motivasimu.
Ada banyak kisah penuh inspirasi yang akan saya bagikan
( masih ada kan sahabat disana, semoga masih setia mendengarkan penyiar amatir ini , karena nampaknya ini akan panjang sekali)
Kisah ini datang dari seorang gadis yang punya mimpi besar ,mimpi untuk bisa menembus ketidakmampuannya. Melalui kuasa Allahlah dia mengenal namanya sebuah semangat dan keoptimisan dibalik kehidupan yang menghimpitnya dan dibalik derai air mata yang menghiasi hari-harinya, tapi dia tak mengenal putus asa,yang ada adalah semangat dan modalnya yakin pada janji Allah. Bahwa Allah akan membukakan jalan bagi hambanya , jika ia yakin pada kuasa dan kebesaran dan yakin bahwa allah akan menyertainya. Itulah modal yang ia punya.
Saat itu ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sejak masuk sekolah menengah atas , ia bertekad untuk bermujahadah dengan pendidikannya, sebuah hidayah datang saat ia membaca sebuah buku , tidak ada ruang baginya untuk bermaksiat dengan hal kecil seperti mencontek karena nyatanya itu adalah bibit dari segala korupsi, dan sama saja dengan mengurangi keberkahan itu berarti mencuri. Tak mudah menjaga keputusan seperti itu, omongan teman dibelakang dan lain hal yang cukup menyayat batin, tapi pendiriannya kokoh. Hingga Allah meneguhkannya satu demi satu mimpinya tercapai, prestasi mulai tergores dalam sejarahnya. Segala puji bagi Allah yang Maha Berhendak atas apa yang terjadi pada Hambanya.
Allah menguji gadis itu dengan himpitan ekonomi, tak jarang ia harus menahan keinginannya yang tak seperti orang lain, yah tak seperti orang lain, yang setiap keinginannya bisa langsung terpenuhi. Ia harus menahan dan bersabar , dan ia tahu bahwa allah sedang menyiapakan sesuatu di luar dugaanya, dia tahu bahwa ini adalah bagian yang harus ia lewati,ini adalah episode yang mau tidak mau pasti ia lewati dengan semangat ia lalui hari-hari, sambil terus memohon dan meminta pada allah.
Sejak dIa masuk Sekolah dia mengenal yang namanya bermimpi. Dia punya cita-cita meski dalam kondisi sulit tak seorang pun yang mampu menghalangi dirinya untuk bermimpi. Ia rajut satu demi satu mimpinya, tak sedikit air matanya mengalir untuk mimpinya ini.semangatnya selalu berkobar.
Waktu pun berlalu, allah pun menyiapkan paketan ujiannya yaitu solusinya atas kesulitan ekonomi yang dihadapi, ia hantarkan pada salah satu lembga beasiswa, dari situlah ia mengenal yang namanya indahnya menuntut ilmu agama, meracik mimpi, tak sekedar uang beasiswa yang ia dapat tapi juga soft skill lainnya. Ia mengenal yang namanya mimpi lagi.
Hidupnya jadi berwarna , bahkan semakin penuh warna, semakin kuatlah azam yang mengalir dalam dadanya, semakin kuat keinginannya menembus gelapnya kabut kehidupan. Sejak kecil cita-citanya hanya satu, hanya setia satu untuk menjadi seorang guru, tidak muluk-muluk ,dan juga dia tetap dalam keinginannya meski orang berkata buruk tentang masa depan seorang guru yang gajinya kecil. Ia melihat betapa menjadi seorang guru itu luar biasa, amalan pahalanya akan terus mengalir, waktunya banyak juga dibagikan untuk berbagi, waktunya bisa banyak dihabiskan untuk mengurus suami dan anak-anak dirumah, menjadi guru bisa menjadi seorang yang jasanya akan senantiasa terkenang, betapa mulia menjadi guru, jadi seorang guru akan punya tabungan untuk masa depan anak-anaknya kelak.Mimpi itu kuat mengazam dalam pikiran dan dada, dan disela doa, ia sematkan satu permintaan itu pada Allah.
Bersama salah satu sahabatnya ia bercerita tentang keinginanya untuk bisa kuliah , bersamanya dia yang sama diberi ujian yang sama , terhambat masalah ekonomi, mereka terus merajut asa dan harapan itu setinggi mungkin , meski pada akhirnya menuai luka, gadis itu mengutarakan keinginannya , mimpinya yang terasa begitu sulit untuk dicapai, jangankan untuk bisa kuliah , untuk makan dan kebutuhan lainnya saja terasa terseok. Tapi ia dengan hati-hati berkata mimpinya itu untuk bisa kuliah pada orang tuanya, sungguh kebahagian orang tua adalah melihat anaknya bahagia, melihat anaknya mengapai apa yang ia inginkan, pada Allah ia menggantungkan asa kepedihan hidup yang ia rasa , pada Allah ia mengadu atas ketidakmampuannya itu, atas seizin allah gadis itu masih semangat untuk meraih mimpinya.
Cerita masih berlanjut
Beranjak dikelas tiga dia mulai ancang –ancang , selasai ujian ia siapkan rencana, dia pasang target, pertama dia mengikuti PMDk upi untuk menjadi seorang guru biologi, dengan uang seadanya ia urus ini dan itu,uang yang hanya cukup untuk bisa ikut, sebelumnya ia ditawari untuuk ikutan beasiswa pasim , tapi pilihan itu ia tolak, karena mimpinya hanya jadi guru, ia gunakan uang beasiswanya untuk mengikuti PMDK itu, ia urus kesana kemari, meski masih saja orang tua tak mendukung, karena tak tahu dari mana uang itu akan ada, dan kekhawatiran dari mana harus membiayai itu semua, tapi gadis itu yakin bahwa Allah tak akan membiarkan dirinya , allah itu Maha Kaya , sungguh gadis itu hanya yakin pada Allah. Dan ia yakinkan hal itu pada orang tuanya akan hal itu, sambil terus melangkah mengapai mimpinya. Namun Allah punya rencana lain , ternyata ia gagal dalam seleksi PMDK, akhirnya ia masuk ke rencana ke dua ikut beasiswa yang ada di IPb, tapi kandas, tak ada uang untuk itu, untuk ia mengikuti program itu , pedih rasanya saat mimpi itu lagi lagi gagal, masih bertahan dengan apa yang ia miliki, yaitu keyakinannya pada Allah dan mimpinya, saat itu diujung keputus asaan, masih ada beasiswa talents scouting , setelah sampoerna juga tidak lolos. Tak sedikit hambatan yang ia hadapi utnuk mengurusi beasiswa ini, mulai dari uang cerak foto yang habis, sampai mengurusi surat ke desa pun susah, tapi masih ada sisa semangat, setelah terbantai semua targetannya gagal, targetan yang sejak kecil cita-citanya ingin menjadi seorang guru kandas ditengah jalan, saat dibuka pendaftaran untuk menjadi seorang guru tak bisa ia penuhi, karena keterbatasan ekonomi, pilu hatinya , karena mimpi yang ia taruh itu tak bisa ia capai, melalui beasiswa inilah ia taruh sisa mimpinya.
Waktu tiga bulan kosong, ia pikirkan lebih baik ia isi dengan mencari pekerjaan. Ia berjualan pin dari satu kelas ke kelas lain. Dengan sedikit bersembunyi karena takut ketahuan pihak sekolah, jika ia berjualan dalam lingkungan sekolah tanpa izin. ia kumpulkan keuntungannya untuk melancarkan targetannya mengikuti SNMPTN , dan dalam waktu 4 hari dari hasil berdagang ia mengumpulkan uang seratus ribu rupiah,
Ah sahabat…apa yang selanjutnya dengan gadis ini??
Nanti kan dalam siaran pancaran gelombang semangat di jam yang sama di hari yang sama , bersama yucan disini yang masih semangat berbagi cerita dan inspirasi untukmu …
Sejuta makna sejuta inspirasi …sampai nanti di pancaran gelombang pebuh inspirasi dan semangat …
~penyiar amatir masih belebotan-_-a~ hehe
Rahayu cita-cita jadi penyiar
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya