Peristiwa beberapa hari ini mengingatkan aku pada statement yang keluar dari Mr ku. waktu pertemuan yang cukup lama ntah kapan pastinya, waktu itu kita membahas mengenai masalah akhwat , tema yang paling aku senangi. betapa beruntungnya kita terlahir sebagai akhwat ( yang ikhwan jangan merasa rugi ya hehe.. ) wanita dilihat dari kedudukannya, betapa kita punya peran yang tak biasa. jelas penting kita mengetahui peran kita, mengingat kita tidak hanya akan mengurusi diri kita sendiri.
Menyambung judul di atas tentu ada keterkaitannya, mengapa perlu seorang akhwat mengetahui, perannya, kewajibannya, haknya untuk bisa menjadi manfaat keberadaannya, baik oleh orang tua , kakak, adik , mertua , suami ( buat yang udah nikah...aku ntar nyusul yang ini mah ...^^V) dan lingkungan yang ada disekitar kita. untuk itu semua, aku pribadi masih tahap belajar, belajar untuk menjadi pribadi yang disyukuri keberadaanya, rasa-rasanya rugi jika kita menjadi pribadi yang makruh.., belajar lebih baik lagi, sedikit demi sedikit, untuk menjadi muslimah yang keberadaanya disyukuri. tak sedikit ukh, yang akan kita temui,seperti ketika teori tak sejalan dengan aplikasi, atau hambatan yang lainnya, menjadi pribadi yang disyukuri tentu punya nilai lebih untuk bisa itu . akan ada proses menempa diri, evalusi, menambah khasanah intelektual. dan lain halnya.
tak akan pernah bosan ketika kita mengungkap mengenai masalah akhwat.
apakah kita telah menjadi pribadi yang disyukuri keberadaanya???mari kita cek lewat jendela hati , tanya pada diri sendiri , sejauh mana mampu memberi warna untuk yang lain..heheh ini sendiri pengingat tajam untuk aku pribadi..
~SaatnyaBerubah~
Yucanaza. be mujahidah
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya