Hari itu adalah hari pertama aku mengajar di bimbel yang baru, setalh off beberapa bulan.Dalam kondisi badan tidak fit aku paksakan untuk mengajar, karena aku tak mungkin mengundur-ngundur lagi, sepulang dari sekolah syi’ar , tepatnya aku hanya setengah hari mengikuti sekolah syiar . segera aku berangkat ke cicaheum, yang ternyata menempuh kira-kira 2 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan aku menahan panas tubuh yang kian tinggi , dan badan yang sakit tak tertahankan. Aku hanya berharap semoga allah menjadikan ini sebagai penggugur dosa. Ternyata setelah sampai sana pun lokasinya masih sangat jauh. Subhanllah, terlintas dalam pikiranku, apkah aku mampu bertahan dengan kondisi yang akhir-akhir ini buruk.
Aku pun menemui anak didikku yang berjumlah 3 orang, mereka semua laki-laki. Ckckck…awalnya risih tapi mungkin harus dibiasakan, posesi seperti ini kan menuntut keprofesionalan. Sepanjang menagajar alhamdulillah tubuhku bisa diajak nego, sibuk mikirin metode belajar, dan soal yang dibahas , aku sampai lupa kalau badanku panas dan sakit. Mereka anak yang baik dan sangat menghormatiku, baik itu, Adit, Eza dan Daud, heheh mereka udah kaya adik saja.
Sepulang dari sana ini yang paling arah, ternyata dari cicaheum sampai rumah itu menghabiskan waktu 3 jam. Subhanallah. Diangkot pertama sakit kepalaku menjadi lagi, arghh akhirnya aku tidurkan sebentar karena nampaknya masih sangat jauh untuk smapai terminal berikutnya, ya rabb kuatkan tubuhku tuturku. Sesampainya diangkot berikutnya , kepalaku sedemikian sakit belum tulang belakang aku , ya rabb sungguh rasa sakit tak bisa tertahan , aku yang duduk di dekat pintu angkot aku sandarkan kepala aku, yang rasanya ingin aku benturkan karena sakit yang tertahan, belum lagi tulang belakangku , seakan uraturatnya dicabut paksa. Melihat aku yang menahan sakit orang –orang yang ada diangkot nampak khwatir, mulai dari ibu-ibu beserta suaminya, anak SMA sampai pekerja pabrik yang masih muda, yang membuat aku kaget adalah tawaran antaran dari seorang mahasiswa untuk mengantarkan aku sampai kerumah, segera aku tolak ( bisa jadi sumber fitnah..), dan aku katakan bahwa nanti akan ada ojek untuk langsung sampai di rumah. Astagfirullah, seumur-umur baru kali ini yang terparah …moga kuat ya rabb, doa itu terus aku hantarkan. Sesampai dirumah tak ku tampakkan rasa sakit itu, aku berpura-pura bahwa aku sangat ngantuk dan segera ingin tidur. Maaf mah aku tak ingin kau khawatir.
Dinginnya air menusuk tulangtulang, dan ibu melihat aku mengigil hingga sweeter hangatnya pun menghangatkan tubuhku, aku merasakan bahwa ibuku merapihkan selimut yang menutupi tubuhku saat aku tertidur…love you mam n dad, all is well
semoga terus bersemngat rahayu
gogogo...... going to paradise...
semoga terus bersemngat rahayu
gogogo...... going to paradise...
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya