Tak sadar hatiku merindui
Indahnya nuansa itu
Jelas mataku tak buta
Itu tepat didepan mataku
Indahnya tawaran menarik dari insan insan penawar hati
Mewarnai episode kehidupan yang akan terus berlanjut
Sampai sang Penghancur kenikmatan datang
Aku peluk sambutan itu
Dengan senyuman dan tawa yang penuh kesyukuran
Karena sesaat lagi aku memeluk perpisahan
Padahal pilu menoreh dan sedih mengakar
Namun tak ada jiwa yang tahu
Hanya pohon yang berdiri kokoh dan rumput yang membisu melihatku
Tapi Dia tidak diam dia sungguh tahu
Dialah yang memberi tawaran itu
Yang berat terasa tapi itu adalah pilihan yang mutlak
Sungguh memilih memeluk perpisahan hal yeng memilukan
Saat aku mulai menjamahnya kehangatan insan insan penawar jiwa
Duhai Engkau sang Penunjuk langkah
Kini aku memeluk perpisahan
karenaMu aku tahu
bahwa ini akan tergantikan
hingga aku mampu memeluk perjumpaan yang kekal
yang tiada berkesudahan lagi tak merugikan
~saat hatiku memeluk perpisahan~
Rahayu “perkebunan teh”
Malam hari
Dalam dinginnya mimpi
No comments:
Post a Comment
tulis komen mu disini ya