1/24/2013

Mata Hatinya tak Buta

~Ummu Hurairah~


Minggu yang cerah di aula serbaguna masjid habiburrahman. Menikmati kegiatan positif bersama ana-anak wilayah bandung barat 1,2,3, timur, kota, selatan 1,selatan 2 mendapatkan energy yang besar, tentang menjadi seorang pemimpi, dengan segala potensi yang sudah Allah kasih, dengan memacu diri agar bangun dan melejitkan potensi, mengembalikan kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, dan menjadikan segala kekurangan sebagai cambuk untuk melangkah lebih baik lagi. Ya hari itu semangatku terbakar, terbakar dan membakar semua ketidakpercayaan diri menjadi keyakinan yang besar pada Allah SWT.
Manusia itu dituntut untuk terus berikhtiar, dan biar Alllah yang menilai kerja kerja kita, karena kita tidak dintuntut untuk  sukses, tapi ikhtiar , ikhtiar dan ikhtiar.
Yah hari itu aku tersulut untuk terus berjuang menghadapi segala tantangan, tetap semangat menggapai cita-cita. Tapi dalam kobaran semangat itu ada yang mengalihkan sejenak pikiranku.
Hari itu aku duduk paling belakang, mendengarkan materi qur’ani, dan tak lama mataku tertuju pada 2 kakak mentor yang sedang menuntun salah satu anas. Anas itu duduk tak jauh dari tempat dudukku.  Kedua kaka mentor pun itu berlalu meninggalkan anas itu duduk, dan mataku masih mengamati anas itu. Anas itu mengeluarkan majalah.
“majalah? Lagi materi gini ngeluarin majlah buat apa?” ujarku dalam hati. Diapun mengeluarkan penggaris dengan banyak lubang, dan sebatang penusuk.ternyata anak itu hendak menulis apa yang ia dengar, dengan majalah dan penggaris itu. Terhenyak.
Kesempatan itu ternyata tidak hanya dimiliki oleh orang yang semurna secara fisik, tapi juga untuk mereka yang Allah beri ujian lewat ketidaksempurnaan itu. Baginya kekurangan itu bukanlah sekat untuk ia bisa belajar dan memahami kehidupan ini.
Pertemuan itu tak hanya sekali dengannya, namun berkali kali, dan aku melihat orang-orang disekelilingnya  tulus membantunya.
Dalam satu kesempatan lain saat saya satu kelompok dengannya dalam inspiring came, saya menemukan ada orang yang tak suka padanya, hebatnya dia teka pernah marah, dan tetap tersenyum dan berbaik sangka padahal barang kali jika aku jadi dia aku akan minder dengan perlakuan tersebut, tapi nyatanya hebatnya anak ini adalah tetap menghadapi kepahitan itu dengan senyum dan sabar. Luar biasa.
Bukanlah mata itu yang buta, tapi itu yang buta. Maka gadis ini bisa melihat dunia  mata hatinya J

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya