2/22/2012

Aira Sayang Aira Malang


Siang begitulah menjelang, saat mentari tegak memanas diatas ubun ubun, saat air bergerak ikhlas menyentuh langit, serta merta membentuk butiran dingin yang disebut awan. Angin sejuk menari syahdu dari bukit ke hilir, menyapa setiap jalanan yang ia lewati, hingga dedaunan bergoyang, air berombak, roma rupa yang menawan dari alam yang berkilau dengan keelokkan.
Senja pun menyapa tak pernah bosan memperlihatkan warnanya yang membuat takzim mata mata yang masih terjaga oleh aktivitas dunia, mata yang mulai lelah dengan apa –apa yang nampak, mata yang lelah kepayahan tanpa air mata muhasabah.
Aira terkapar lelah di atas kasur keras yang ia dapati dari ibu kosan, semilir angin dingin masuk lewat sela-sela pintu,Jendela,  jadi tak usah repot ia memasang kipas untuk menyibak keringatnya yang bercucuran menyusuri badannya.
Tuk tuk…tuk…tuk…
“masuk saja dis”teriak aira membuka sepatunya dengan hak 10 cm ini, sambil terbaring dan menyimpannya disamping meja
“ada apa dis?” Tanya penasaran, melihat dis membawa bungkusan berwarna hitam ,dan kertas kecil
“ini ada kiriman dari jawa, kayanya dari keluargamu”
Aira meraih bungkusan dan kertas kecil
Dibukanya kertas kecil, yang terlipat rapih dalam amplop berwarna krem.
Aira penasaran, ia membuka kertas ternyata isinya surat, dan ia buka plastic hitam yang berisi kotak , terbungkus rapih dengan kertas batik. Ternyata sebuah dus sepatu, namun nampaknya bukan sepatu, karena bentuk dusnya sudah lusuh, mungkin ini tempatnya saja. Dibukanya dus kecil itu, hati aira terhenyak dalam, melihat isi bungkusan yang ia lihat, hatinya bak teriris sembilu, menusuk perlahan namun pilu yang terus menerus menyeruak lorong nurani, hingga buliran pilu itu pun jatuh membasahi  pipinya yang putih terpoles bedak tebal
Bismilahirrahmanirrahim….
Salam rindu,
Untuk anakku aira
                Ndok, apakabarmu disana? Apa kau sehat? Ibu selalu doakan untukkmu agar senantiasa gusti allah memberikan kesehatan sama kamu, ibu selalu berdoa untuk buah hati ibu semuanya agar Allah senantiasa melindungi.
Tetesan pilu itu berubah menjadi rindu, rindu yang terpisahkan oleh keadaan pahit, kenyataan yang harus di telan mentah dalam dalam. Rindu yang dibentengi oleh keadaan yang tak bisa ia pungkiri. Rindu yang pilu. Rindu yang tak terbantahkan nurani
“aira sehat bu, aira rindu ibu” ujar aira sambil meneteskan air mata.
Ndok, ibu sangat merindukanmu, adik-adikmu juga sangat rindu padamu. Kapan kamu akan pulang ndok, ibu tidak bisa pergi kemana mana , kapan kau selesaikan studimu? Ibu bahkan tak bisa beranjak dari tempat tidur, ibu seperti engkau dulu kini, terbaring bak anak kecil, jika bukan karena adik-adikmu yang sholeh dan sholehah yang merawat ibu, ibu tak mungkin  sanggup. Ibu pun masih berharap bisa segera jumpa denganmu.

“ada apa denganmu ibu?”rasa penasaran tentang keadaan ibunya, membuat gelagat jiwanya tak tenang bukan kepalang, tangis air matanya makin deras membasahi pipinya, hampir 5 tahun aira tidak pulang, dan tak member kabar apa pun, hanya mengirimkan uang bulanan untuk sekolah adiknya, selama itu pula ia kuliah di jurusan bahasa.
Aira anakku yang sholehah, ibu bangga padamu, Karen aku membantu adik-adikmu untuk menyelesaikan sekolahnya di pesantren, dan kini ia sudah menjadi pengajar disekolahnya. Dan si kecil pun sedang sekolah dipesantren tempat kau dulu belajar, alhamdulillah berkat restu allah dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke timur tengah. Betapa bangga ibu pada kalian. Dan maafkan ibu nak, ibu sangat sedih kau harus berjuang demi ibu, yang tua renta ini, dan adik-adikmu disini. Ibu yakin perjuanganmu disana dalam studi dan karir pun lancar. Jagalah dirimu, kehormatanmu, shalatmu. Dan ingatlah kesenangan dan kesedihan yang dihadapi dimana pun kamu berada semuanya itu adalah ujian yang harus kamu lalui. Berlindunglah pada Allah sesungguhnya dunia dan akhirat ada dalam genggamanNya.
Anakku, aira, waktu itu kau sempat bilang mengingkan gamis warna merah marun, ibu buatkan ini. sebenarnya ibu sangat ingin melihat kau mengenakan ini dalam wisudamu.semoga kau suka Tapi nampaknya ibu tidak bisa menghadiri, karena ibu sudah bisa beranjak dari tempat tidur, waktu itu ibu tertimpa mesin jahit hingga kaki ibu patah . doa ibu selalu menyertaimu nak, ibu sayang padamu . segeralah pulang.
                                                                                                                                                                Salam rindu,
                                                                                                                                                                Dari Ibumu

Pecahlah rongga rindu, bersama kepedihan hati, haru dan inginya menghambur dlam pelukan ibu yang tak sampai. Dipeluknya gamis yang dipegang.
“maafkan aira ibuuuu” dalam larut kesedihan,wajahnya basah oleh rasa bersalah, hatinya patah oleh lembutnya doa dan cinta ibu. Remuk harapan saat ia mentap dirinya dulu dan saat ini, gadis terbalut pakaina muslimah, senyum yang terjaga mata yang terjaga, sirna terpukau dengan gemerlap dunia yang hanya sesaat, telah tertanggal kehormatannya oleh buaian perhiasan dan permainan dunia yang sesaat. Pakaian itu  pun berganti dengan balutan tak sempurna, hingga aurat terumbar menjadi pilihan hidup, terjual murah dan menjadi lusuh tak berharga.
 

2/19/2012

ketukan Jiwa Yang lalai

barang kali aku sering meminta
namun tak cukup bersabar
padahal dia selalu memberikan banyak hal...
hari ini banyak pantulan kehidupan yang aku dapati..
pejalan kaki, pedagang tua, pengamen kecil nan lusuh
acap kali melihat masihkah aku kufur akan nikmat yang diberi
barang kali aku terlalu banyak menuntut
sedang kewajiban sedikit diberi
padahal sungguh kasih tida pernah berhenti membelai kehidupan
mungkin aku lalai dengan hati
hingga ketukan demi ketukan berlalu begitu saja
dan aku abaikan bagai hembusan angin
padahal ketukan itu amat berarti 
membangunkan penghuni rumah
namun dia tetap tak bergeming
sungguh barang kali aku ini biang batu.

malam hari aku linglung dalam keheningan
bagai induk kehilangan anak
malang nian nasib jiwa yang gamang
malang nian mata hati yang buta
malang nian yang dibutakan dunia
malang nian oh malangnya..

 

2/17/2012

Pariwara Pagi


Mentari berdiri 60 derjat diatas bumi, angin menyapu air yang terhampar , membuat rasa dingin serasa menyentuh pori-pori, dedaunan melambai menikmati sentuhan angin yang halus lagi perlahan, dan langit biru menambah keindahan panorama pagi yang membuat semua bersyukur masih punya mata dan waktu untuk bisa menikmati ini semua.
Kenikmatan itu ternyata tak aku rasakan sendiri, anak-anak kecil berseragam hijau ungu pun turut menikmatinya, berlari kesana kemari dihamparan padang rumput, tertawa polos tanpa banyak yang ia pikirkan, yang ada kesenangan bermain dengan teman –temannya, tanpa ia tahu bahwa ibunya sedang memikirkan ia, masa depannya, pendidikannya, kesehantannya, dan ayahnya yang bekerja demi masa depannya pun turut serta, ya anak anak tak tahu hal itu,yang ia tahu menikmati padang hijau tempat ia berlari. Di sisi lain dari pemandangan tadi ada juga yang berteriak histeris karena binatang mungil yang tak berdosa yang ia lihat, ada yang bermain diperahu danau kecil, ada yang bermain tanah. Jika saja kau bersamaku saat itu, kau pasti akan kembali ke masa lalu mu, yang jauh dari hal hal yang kau dapatkan hari ini. masa lalu yang penuh kepolosan , kenakalan, penuh warna dengan keceriaan, penuh dengan kesenangan.
Sedikit banyak pemandangan ini menjadi pariwara sesaat yang lantas pergi meninggalkan aku dalam kesendirian. Kembali dalam angin yang menyibak himar, menyibak dedaunan , air, dan juga awan diatas sana.
Dan hatiku menggerutuk
Tinggal sebentar lagi, tak akan lama lagi, dia kembali, dan aku harus siap menghadapi ketakutan itu, harus kembali menghadapi keegoisan , ketakutan dan segalanya selama ini membuntutiku.yang nyatanya itu adalah aku sendiri, aku yang belum bisa aku kendalikan.
Kembali terhanyut meilhat semua dalam suasana yang begitu hening, yang terdengar gemericik air, dan desauan angin yang berbisik. Yakinlah kamu bisa

Penyakit Bukan penyakit


Penyakitnya kumat , hikss,,, Oh Allah bagaimana biar ini penyakit tidak menggeregoti pikiran heu…datang tak diantara pulang ,minta di usir ( lahhhh…) iya penyakit yang sudah menahun yang saya idap.
Menghadapai situasi kampus dan la la la , yang kadang bikin nggak betah parah, pliss ye ini udah tahun ketiga , dan kadang saya tidak suka dan nggk mau banget menghadapi beberapa perasaan dan situasi yang rasanya ingin kabur dari tempat itu.. heuuuuu tantangan ini sist , yang meski segera disidak segera, nggak boleh nggak, masa hidup saya gini mulu sampai saya lulus,jeuuu ( ayoo basmi segera…)
Salah satu caranya adalah membaca buku motivasi, biar pikiran fres dan cari solusi yang di tawarkan beberapa buku.heummm..
Setiap pagi saya coba dzikir pagi, dengan al matsurat dan perkataan bisa bisa bisa saya pasti bisa , kudu bisa harus bisa, bisa usir malas, bisa usir ogah-ogahan, bisa berikan yang terbaik, bisa konsisten, bisa lebih baik, bisa..
Ayooolah tuan bisa nongol dan eksislah dalam keyakinan .
Oh ya kadang orang suka bilang , kamu itu apa yang kamu pikir,tapi kalau kata aku , aku adalah apa yang aku yakini.
Terus perjelas lagi tujuan saya ke sini buat apa?? Jadi ingat trailer yang aku lihat. Tulisannya gini .ke madiun , Apa tujuan kamu kesini . kalau nggak salah gitu tulisannya(kayanya salah heheh).
Kaya kamu disini di dunia mau ngapain..hmmm
Ayo tanam dalam otak bahwa semua ilmu itu baik, toh itu Ilmu dari ALLAH..dan jangan berputus asa dari rahmat Allah, orang putus asa itu orang yang nggak yakin dengan kuasa ALLAH.
Ingat cita-cita ?
Ingat mau ngasih apa buat ibu bapak?
Buat ALLah paling utama?
Ingat kamu musti ke tanggerang , atau Jakarta atau Surabaya, atau malah mau di bandung?
Inget kamu mau ke LIPI atau BPPT?
Inget kamu musti nyekolahin si kuca?
Inget kamu nikah … tahun lagi (planning)?
Inget kamu mau S2 juga?
Inget inget inget…..(bangun ayuuuuuuuuuuuuu/////jangan tidur mulu … kekekek)

Inget selalu ada tanangan yang menghadang, inget kamu punya Allah untuk bersandar, bukan pada kemampuan sendiri yang jelas terbatas.
Inget usaha tanpa doa sombong, doa tanpa usaha bohong.
Inget ya..

2/12/2012

jreng jreng #2

rengo and me

ini gitar baru, baru beli udah putus senarnya heheheh... gara-gara aku puter sana puter sini..
belajar gitar????
awalnya bingung, mindahin jari dari satu kunci ke kunci lain, belum genjreng ..genjrengnya....
heheh..beljar kawan..belajar ....belajar hal baru dan seru...walau malu tetap semangat genjreng genjreng..

.



Gerutuk dinding hati


Bayang bayang semu menari diatas pelupuk pikiran
Kau hanya akan menjadi seonggok angan panjang
Dan kau hanya akan jadi tabir bagiku
Pergilah….tempatmu bukan disini
Kepercayaanku sudah jatuh pada tempatnya
Keyakinanku sudah aku pegang erat
Meski kau meminta kau tak berhak
Karena aku sudah serahkan pada yang berhak atas itu

Wahai yang menari nari di atas rasa
Tarianmu indah membuai hati
Namun aku lebih memilih yang keindahannya lebih hakiki
Yang indah tidak selamanya baik
Yang tak indah tidak selamya tak baik
Maka aku memilih yang ada kebaikkannya
Maka pergilah engkau
Karena tempat mu bukan disini
Menjauhlah karena aku telah memilih yang indah dari yang indah.

Dan aku dapati ketenangan
Diantara sedih, gelisah yang lambat laun lenyap
Dan aku dapati keyakinan
Diantara hamparan ragu
Dan kau pun sematkan pada jiwaku
Sungguh beruntung aku dan lembutnya kau padaku
Sungguh kisah yusuf membuat nuraniah terenyuh
padaMu aku memohon
agar ketenangan selalu menyertai langkah
dan aku berdamai dengan takdir
karena aku tahu
tiadalah yang bisa aku lakukan
selain memberikan yang terbaik pda yang Kau beri
Jangan butakan hatiku meski mataku buta akan dunia ini
Sejatinya jiwaku selalu berharap
Bahwa jiwaku terpanggil dalam jiwa yang tenang
Dan yakin bahwa janji mu pasti
Meski badai menerpa, meski sakit menimpa
Dan kesedihan menyertai
Tapi hatiku yakin
Bahwa tiadalah husnudzon ku awali

2/09/2012

Karena itu Yakinlah !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Bagai sebuah layar, keyakinan amat penting bisa mengarungi kehidupan ini, ombak deras datang dan angin yang kencang bisa saja membawa ketempat yang berbahaya, atau bahkan pada situasi yang memang berbahaya, namun dengan keyakinan yang di miliki, semua akan mampu membuat  layar itu terus bertahan berkembang memabwa pada satu tujuan.

Keyakinan adalah modal utama untuk kemudian bertahan dalam dasyatnya tipu muslihat dunia ini. bila keyakinan ini kuat , maka kita bisa sabar menghadapi ujian kesulitan , tidak berlarut dalam kesedihan yang panjang, karena ia yakin bahwa kesulitan bukan semata mata Allah berikan untuk menyulitkan kita. Pun dengan kebahagiaan , yang baiknya di hadapi dengan sikap syukur, tidak dengan rasa senang yang berlebihan , karena kesenangan yang adalah ujian yang lebih berat dari kesulitan.

Keyakinan hilang, maka segenap aura negatif akan menusuk-nusuk pikiranmu, kemana pun pikiranmu , kepada siapa pun , semua pikiran negative akan menguasai. Hidup begitu terasa menyedihkan hingga terpuruk dalam lautan kenestafaan. Berbeda dengan orang yang memiliki keyakinan, sesulit apa pun itu malah membuat dia senang, sesakit apapun itu hidup malah membuat dia bahagia, karena ia tahu bahwa Allah memberikan itu karena rasa sayangnya ia pada kita, inginnya diri ini menjadi kualitas wahid dan dosanya berguguran. 

Kesenangan dunia kadang membuat kita lupa diri, hingga hilang keyakinan , bahkan menyeret kita pada lembah nestapa yang amat dalam. Lupa bahwa nikmat dunia ini belum seberapa, jika di bandingkan dengan nikmat akhirat yang tiada bisa kita gambarkan.

Keyakinan membuktikan kekuatan iman yang di miliki, seorang summayah, tidak mungkin rela dibunuh dengan cara mengerikan, pun dengan suaminya, jika bukan karena keyakinan yang ia pegang pada janji allah, keyakinan yang ia pegang bahwa islam adalah pilihan. Keyakinan membuat ibu musa berani melepaskan anaknya ke Sungai. Keyakinan itu memberikan kekuatan keberanian , layaknya masyitoh yang rela tubuhnya masak oleh minyak yang panas karena ,mempertahankan ketauhidannya. Keyakinan amatlah penting dalam hidup.

Anak anak sekarang sering galau ( si saya juga), emanga keyakinan saya kemana?? Bahkan sampai seorang anak kecil bilang, orang galau kaya nggak mengganggap bahwa Allah itu ada. Hahh hilang keyakinan dalam dirinya untuk bersabar dalam kesulitan, kegelisahan , kesedihan.