9/05/2011

Aku Mendzalimi diriku


Bismilillahirrahmanirrahim.
Segala puji Bagi Allah yang telah memberikan mata begitu indah hingga bisa melihat ciptaan Allah yang begitu elok. Yang memberikan tangan sehingga merangkai tulisan ini, dan saya sangat berharap tulisan ini akan bermanfaat bagi saat semua.
Dengan Iman yang masih menghujam dalam hati, dengan sehat yang masih menyertai raga, dengan islam menjadi pedoman, alhamdulillah saya masih di beri kesempatan untuk bisa berbagi dengan ikhwahfillah semua. 

Ikhwafillah mungkin sering bahkan sangat sering mendengar nama ini. Abu Bakr ra. Ya siapa yang tak kenal dengan beliau, dengan peringainya yang baik, bahkan menjadi sahabat rasul yang utama. Meski Abu Bakr merupakan satu di antara sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga

Siapakah diantara kalian yang memasuki waktu pagi dalam keadaan berpuasa di hari ini? Abu Bakr menjawab, “Saya.” Rasulullah balik bertanya, “Siapakah diantara kalian yang mengiringi jenazah pada hari ini?” “Saya”, jawab Abu Bakr. “Rasulullah bertanya, “Siapakah diantara kalian yang member makan kepada orang miskin pada hari ini?” Abu Bakr kembali menjawab, “Saya.” Rasulullah kembali bertanya, “Siapakah diantara kalian yang membesuk orang sakit pada hari ini?” Abu Bakr menjawab, “Saya.” Maka nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah seluruh perkara tersebut terkumpul pada diri seserang melainkan dia akan masuk surga.” (HR. Muslim: 6333.)

Keutamaan dari Abu Bakar ini  juga ada dalam firman  Allah  :
Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” (At Taubah: 40).
 Rasulullah yang merupakan teladan kita, memberikan tuntunan kepada Abu Bakr , hal bisa ketahui dari pertanyaan abu bakar kepada Nabi Muhammad SAW, yang di riwayatkan oleh Bukhari

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, dia mengatakan,
“Abu Bakr radhiallahu ‘anhu pernah berkata kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai rasulullah, ajarilah aku sebuah do’a yang bisa kupanjatkan dalam shalatku.” Nabi menjawab, “Katakanlah, Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsira wa laa yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli min ‘indika maghfiratan innaka antal ghafurur rahim (Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha penyayang.”( HR. Bukhari : 6839.)
Nabi Muhammad memberikan tuntunan kepada abu bakar agar senantiasa memanjatkan do’a  “Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri”

Ini adalah satu teladan yang baik muncul dari sahabat nabi. Kita yang jelas begitu seringnya berbuat dosa baik sadar maupun tidak, mungkin yang lebih pantas sering memanjatkan doa itu. Yang belum pasti apakah kita memang masuk kepada ahli surga atau pun bukan. Wallahu’alam. Semoga  kita menjadi bagian dari ahli  surga aamiin

Dosa yang diperbuat kadang kala kita , atau pun lebih tepatnya saya . tak sadar, sedikit sedikit, yang kemudian lama lama menjadi bukit, bukit yang besar dan tak sadar. Kemudian hal tersebut tak di istigfari. Astagfirullah hal ini akan menjaid makar di kemudian hari bagi saya.  Mulai dari bangun tidur dalam beraktivitas , sampai kembalai ke tidur banyak sekali yang mungkin lalai dari perintah Allah. Dan sedikit seklai saya meminta ampun kepada Allah. Padahal Allah membuka pintu taubat disaat siang dan malam. Disaat Siang bagi orang yang berbuat maksiat dimalam hari dan diwaktu malam , bagi yang berbuat dosa di siang hari. Sungguh sangat sedikit sekali saya mengingat hal ini. Mudah Bagi Allah untuk memberikan ampunannya, karena kasih sayang Alla kepada kita. Karena Allah Maha Pengampun Lagi Maha Pengasih. Namun hati kita di butakan oleh dosa kita sendiri yang ebgitu banyak sehingga kita tak meminta ampun atas segala kesalahan kita. Astagfirullah. Na’udzubillah.

Belajar dari kutipan hadist tersebut mengajarkan kita untuk senantiasa bertaubat dengan mengakui dosa kita. Mengaku dosa kita adalah awal langkah taubat yang kita ambil.
Saya mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang kuasa mengampuni melainkan Engkau semata(HR.Bukhari)

Semoga allah senantiasa membukakan pintu taubatNya untuk kita, mencurahkan hidayaNya untuk kita semua. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya