5/23/2011

Long Trip..long day..much Ibrah with Kumbang Tempur Part 1


Tidak ada yang bisa melarang, jika allah sudah berkehendak

                Pagi hari menjelang. Dengan cemas aku menantikan sms.
Kang bisa saya minta tolong?
                Sms itu aku kirim malam hari. Akhirnya balasan itu masuk saat pukul 01.15.
Maaf teh smsnya baru saya balas, soalnya selesai rapat kemaren saya langsung tidur. Kecapean. Minta tolong apa?
                Aku pun membalas sms tersebut, selesai shalat shubuh dengan semangat seakan menemukan titik terang, setelah semalaman mengalami rasa sesal
Begini kang, rencananya saya mau survei anak asuh hari ini, dan berkasnya tertinggal di meja kerja pak wahyu, bisa saya minta tolong diambilkan, nanti kita ketemu di depan IT telkom, gerbang MSU. Biar saya bisa mengejar waktu untuk survei.
Tak lama balasan masuk
Oh boleh nanti saya bawakan, mau janji ktemu kapan teh?saya ke bojong soangnya jam 10.
Balasan  selanjutnya
Waduh saya butuhnya pagi sekali, soalnya ngejar waktu oh ya udah nanti saya ke kantor saja.
                Heum nampaknya memang harus kembali ke yayasan, meski jauh, apa boleh buat. Tak lama saya dapat kabar gembira. Ternyata sahabat saya itu bisa mengantarkan berkas yang saya butuhkan hari ini, karena beliau hendak membantu orang tuanya. Kami pun janji untuk bertemu depan gerbang MSU, masjid It telkom, yang tak jauh dari rumah beliau.
                Satu masalah selesai, sekarang aku harus cari kendaraan yang mempermudah mobile untuk keliling  survei rumah anak asuh. Terpikirkan motor babehku yang si kumbang hitam. Aku pun meminta izin meminjam motor babeh  si hitam kesayangannya, yang paling setia mengantar kami kemana pun kita mau pergi heheh.
                “beh saya mau pinjam motor donk, saya butuh untuk ngejar waktu, karena anak yang akan disurvei rumahnya jauh dan dan banyak pula. Ya ya ya…”rajukku layaknya bocah minta permen. Dan seperti biasa dengan kalem babeh menjawab
“ ya boleh”. Aku yang mendengar girang dan berteriak
“horeee makasih beh”
Namun ternyata mamah tak mengizinkan
“apa ah teh, mamah khawatir kamu kan ga punya sim, terus kalau ada apa-apa gimana?” ujar mamah sambil sibuk di dapur dengan teman setianya , yaitu alat alat dapur.
“yahhhh mamah, ayu ngejar waktu mah, soalnya anaknya banyak banget, lagian kan ayu juga dah biasa, lagian kalau allah sudah berkehendak aku celaka, maka aku celeka, tapi kalau nggak, ya aku nggak akan celaka mah. Jaid izinkan ya mahhhhh.” pintaku sambil lalu lalung dari ruang tengah ke kamar. Dan mencari babeh untuk meminta dukungan ( lahhh kaya parpol aja ye heheh)
Akhirnya terjadi lobi melobi antara aku dan malaikatku tersayang di bumi. dan gollll saya menang. Si kumbang hitam pun aku kendarai..sepanjang perjalanan banjaran IT telkom aku berpikir banyak hal. Tentang betapa beruntungnya aku dapat kesempatan banyak dalam hidupku, aku teringat teman lama yang pernah berceloteh. Bahwa segala apa yang kita terima adalah yang terbaik dari Allah untuk hambanya, hanya saja kita jarang bersyukur dan peka atas itu. Heum begitulah.
Perjalann masih mulus mulus saja. Maklum pagi hari di pekan week end. Sabtu. Aku melewati jalanan kecil untuk mencapai IT telkom. Jalanan yang dulu suka saya lewati tiap mau ke MSU. Duh jadi nostalgia gini. Iya jalanan kita saya haru mentoring di sana semasa SMA, dengan 2 temanku. Heum yang ntah kabarnya bagaimana. Serasa baru kemaren aku bersama mereka. Sekarang kita sudah jalan masing masing, dengan ceritanya masing masing.
Sampailah aku didepan gerbang tepat depan MSU. Namun tak ku lihat temanku itu. Aku buka Hp ternyata satu pesan masuk
Teh udah sampai mana?
Aku pun membalas smsnya, namun tak kunjung balasan sms itu datang. Aku pun meneleponnya namun tak juga di angkat. Akhirnya aku mencari ke gerbang utama depan jembatan kecil ,yang katanya disana ada toko komik tempat beliau dan adik perempuannya bekerja. Dan ternyata benar dia sedang asik menelepon yang ntah siapa, dengan wajah cengengesan.
“eh teh ini dimana ?”
“lah tadi pagi kan saya bilang depan gerbang masjid MSU, lah kok disini, ini mah gerbang Utama atuh bukan MSU”
“jiahh inikan gerbang MSU”
“idihhh gerbangnya kang yang disana. Haa sudah sekarang mana datanya dibawakan?”ujarku kebingungan
“oh ini, yang di atas meja pak Wahyu kan” beliau pun memberikan berkasnya
“ehm iya, mana ?”pintaku sambil mengambil berkas bermap biru.
“oke deh , saya mu langsung ke pasar teh”
“ehm yaya..makasih ya maaf merepotkan hehe”
“ga papa teh , sama sama.” Beliau pun berlalu, dan aku membuka berkas berisi sepuluh anak. Kemudian mencatat alamat alamatnya. Ada daerah manggahang, baleendah, jelekong, arjasari juga ( beuhhhh jauh niannnnn), ah  ada cimaung juga ( paling jauh iniiiii). Kayanya hari ini yang daerah baleendah dulu ada 4 anak yang akan saya kunjungi.
Bermodal nekat, semangat, bensin secukupnya, ditambah dengan alamat yang ada, yang aku pun tak tahu itu dimana,(modal prinsip malu bertanya sesat dijalan heheh) saya pun melaju ke TKP, bersama si kumbang hitam.
Melewati It telkom, ternyata sudah banyak berubah, bangunannya terlihat sangat modern sekarang, tapi terlihat begitu gersang, soalnya puunya masih imut imut, makanya yang rindangnya lum ada. Dan lewat situ ingat banyak hal, dan seorang teman  sekaligus kakak yang menyebalkan heuu ( siapa ya ‘_’ a yang merasa aza ini mah heheh).
Perjlanan pertama menuju alat komplek BE permai. Di kumbang hitam melaju melewati mobil dan motor, dengan ekstra hati hati, ekstra ngerayap ( jiahhh emang cicak…ini pan kumbang jadi cyber heheheh) menyusuri baleendah yang ternyata panas niannnn , apalagi saya pake jaket hitam nan tebal nan gede.. =,+”
Celingak celinguk , dan tak lupa bertanya, dan pasang tampang bingung, dari tadi ga nemu nemu itu alamat, akhirnya saya putuskan dan berhenti kembali untuk bertanya. Siapakah yang beruntung saya tanya jeng jeng jeng …ternyata kakek tua bugar nan rapih berseragam
 “pak tahu alamat ini nggak” saya menggatakan alamatnya,kakek itu sedang membersikan tempat istirahat pemain tenis
“ oh di sana neng, tapi nanti kalau dah kesana tany aza lagi” tunjuk kakek itu, dan ternyata keberadaan saya menarik perhatian para olahragawan disana, diantaranya rombongan nenek nenek( haduhhh gini ni kalau jadi artis heuuuu), eh teryata mereka juga mau maen tenis ( jiahhh nenek nenek zaman sekarang gaol euy…maenannya tenis..saya aza yang muda masih maen sepatu, Cuma lari lari doank hahah)
Terus saya nanya lagi alamat ini, itu , ono ini sampai pusing dah tu kakek kakek. Heheh .( maaf ya kek saya ganggu aktivitasnya) saya pun melesat ke lokasi bak semut ( lahhhhh) , sampai saya kembali bingung dan bertanya kembali pada pak satpam, saya pun masuk sebuah komplek, sempat nyasar dan kembali bertanya lagi, muter muter dah sekitar komplek kaya anak ilang, sampai akhirnya nanya lagi, dan nanya lagi, ketemu ibu ibu, yang tiba tiba menyapa liat saya yang cantik ini ( heuuuuu bingung maksudnya)
“bade kasaha neng ( mau ke siapa neng)” ujar ibu ibu dengan motornya
“mau ke alamt ini, nama anaknya ini, dan  orang tuannya ini. “
“ohhhh….ini , yang ini neng yang ini”
“ehm  ya bu makasih” ujarku yang ternyat rumahnya ada didepan mata, memang allah akan selalu mudahkan jalan hambanya yang mau mengantarkan titipan amanah ini. dan tidak ada yang kebetulan pertemuan dengan ibu tadi. Allah telah menetapkannya. Padahal dari tadi aku dah kaya anak ilang
Ibu tadi yang menolong aku pun memanggil ibu yang aku cari, dan aku melihat ibu dan anak kecil bersamanya. Rumahnya sederhana meski ada di daerah kompleks. Ternyata ibu seorang single parent yang berjuang membesarkan anaknya sendirian, saat itu ada anaknya yang sakit, dan  calon anak asuh yang ingin saya survei masih sekolah. Ibu itu saat aku berkunjung ternyata sedang bersiap mau berobat, mengantarkan anaknya tadi yang sakit.
Tahu kah sahabat bahwa allah membrikan ujian pada hambanya sebagai bentuk kasih sayangnya, perhatian, dan kesempatan bagi hambanya untk bisa menaikkan kapasitas dan kualitas hamba yang amat Allah kasihi.
Aku melihat banyak hal dari raut wajahnya, tegarnya bu , rasa sedih yang yang dalam, namun ia terlihat kuat, meski pilu menghujam , saat ada pertanyaan yang harus saya ajukkan.
Allah memberikan ujian sepaket dengan solusinya. Ketika si ibu di timpa masalah ekonomi , karena ia tidak mempunyai penghasilan, ternyata allah memberikan solusi untuk anaknya, anak pertamanya mendapat beasiswa teknik kimia di Polban, dan adiknya yang sekaligus calon anak asuh ini pun sama , sering mendapatkan beasiswa. Ibunya pun mengajar ngaji ibu ibu sekitar.
Hatiku terenyuh menyaksikan ini semua. Di atas langit masih ada langit, ternyata aku cukup lebih beruntung dari ibu tadi. Perjalanan pertama dari survei ini ternyata membangkitkan girah ku, membuka mata hatiku, menyimpan banyak cerita, menyentuh ujung hati. Dan berucap syukur, tasbih, takbir
Aku memberikan motivasi pada si ibu, dan berharap anaknya bisa lolos. Aku pun pamit untuk kembali melanjutkan perjalanan, setelah memperoleh data yang saya butuhkan.
Satu anak asuh baru selesai di survei, dan masih banyak anak yang belum disurvei tunggu cerita selanjutnya.dengan hikmah yang lebih menggugah. Girah yang menggebu..nantikan serunyaaaa
Bersambung………

5 comments:

  1. yaaah...ayo lagiiii....gak sabar menunggu...mirip2 dengan aktifitasku dulu pas kuliah...saluut...

    ReplyDelete
  2. wah aktifitasnya gilah yah...

    cayyooo...

    kelanjutannya gimana yah.

    ReplyDelete
  3. @bang helmy ; oh tenang bang masih banyak episodenya..dan pasti seru nian..heheh
    @bang arman : iyo bang masa muda saya ukir jejak bang.dengan aktivitas ini heum heum..

    ReplyDelete
  4. ckckckckkk.. bejibun aktivitasnya..

    abdi bade uwiee aja dah. ;D

    ReplyDelete

tulis komen mu disini ya