" Wah hati saya tak tenang???gelisah.
cerita ke sana ke kemari tak kunjung membuat hati tenang,"
Pernah merasa begini??
Mungkin pernah merasakannya ya..
Saya pun pernah. Luntang lantung nyari tempat
buat cerita, sampai berbudah mulut pun kadang
masih saja belum bisa tenang. Sudah nyari metode ini itu, nyanyi ,
apalagi ya , teriak teriak, ke semuanya itu bukanlah sebuah solusi paten yang
mampu membuat hati kembali tenang.
Pernah bertanya kah pada hati yang sedang di
landa resah gelisah itu???
Apakah yang sebenarnya mencemari hati hingga
resah dan gelisah menyelimuti dan tak mau kunjung pergi??
Dialah
DOSA, dosalah yang membuat hati gelisah. Resah kepayahan dan tersiksa. Perkara inilah
yang jarang teranalisis oleh saya ( ntahlah mungkin sahabat pembaca tak seperti
saya).
Dalam hadits, dari Nawas bin Sam’an, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia.
Sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika
kejelekan tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu nampak di
tengah-tengah manusia.”( HR. Muslim
no. 2553.)
Dari cucu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, Al Hasan bin ‘Ali, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tinggalkanlah
yang meragukanmu dan beralihlah pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya
kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan
jiwa.”( HR.
Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1/200. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini
hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ternyata
dosa lah yang membuat hati resah. Baru sadar ya???? Apa memang sudah sadar??? Bukankah
kita senantiasa berbuat dosa sepanjang siang dan malam?
Apabila engkau tahu,
maka itulah musibah
Dan jika ternyata
engkau tidak tahu, maka musibahnya lebih besar
An
Nawawi menjelaskan “Dosa selalu menggelisahkan dan tidak menenangkan bagi jiwa.
Di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu khawatir akan dosa. (Al Minhaj
Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’ At Turots, 1392,
16/111.)
Jangan jauh
jauh deh. Saya saja baru sadar baru baru ini, dalang yang membuat hati resah
kepayahan. dan setiap kali saya resah saya bertanya “ tadi saya melakukan apa? Berbuat
apa dosa apa?, dan ternyata benar saya telah melalaikan kewajiban saya. Astagfirullah
. Dosalah yang membuat titik titik hitam dalam hati, semakin banyak dosa yang
di perbuat semakin banyak titik titik hitam yang menutupi hati kita. Sehingga
hati menjadi kotor dan sulit bagi kita untuk mendapatkan hidayah dan petunjuk
dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
“Sekali-kali
tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka.” (QS. Al Muthoffifin: 14)
Ibnul
Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Jika
hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.”
(Ad Daa’ wad Dawaa’, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, cetakan
pertama, 1424 H, hal. 107.)
Maka ketika
kita mengingat dosa , dan mengakui dosa tersebut, kemudian meminta ampun maka
itu jalan bagi kita untuk menghapus setitik demi setitik noda hitam yang ada
dalam hati.
Saya
mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang kuasa
mengampuni melainkan Engkau semata(HR.
Bukhari: 6306.)
Tulisan
kali ini mengajak dan menggugah diri sendiri khususnya untuk terus peka
terhadap kelakuan sendiri, dan memperbaiki diri. Kita tak mungkin berlepas dari
dosa, karena kita hanya insan biasa yang memang diciptakan dengan kelemahan
yang selalu lupa dan salah. Tapi dengan karakteristik begitu kita berputus asa
lantas membiarkan diri dalam berkubang dosa, justru karena kelemahan ini kita
bisa menjadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Jadi kita tahu kana pa yang membuat hati
dirundung resah gelisah? Ternyata si Dosa heheh…
Oke semoga ilmunya bermanfaat. Senang bisa
berbagi. Jika ada salah kata mohon koreksi.
Di tutup dengan ucapan hamdalah
dan doa
Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot, wa
tarkal munkaroot.
Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan
berbagai kemungkaran.
(HR.
Tirmidzi no. 3233, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
*sore hari sebelum berangkat mengajar
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
ReplyDeletecoba deh...Saat dukamu perih...ruang rasamu merah darah. Maka muarakan keluh, gundah, gagu, dan pilumu pada Al Waduud, Yang Maha Mencintai....^__^
nice mbak..semoga dosa kita menjadi pembatas tawa kita...untuk terus mmperbaiki diri...
Gelisah seperti ini harusnya bisa disyukuri, karena tandanya DIA masih memberikan sign dan pertanda buat kita mengkoreksi diri..kalo sudah tak ada rasa gelisah saat berbuat dosa, BAHAYA...
ReplyDeleteومن يكسب إثما فإنما يكسبه على نفسه وكان الله عليما حكيما
ReplyDeleteBarang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Q.S.An-Nisa:111)
Kalau sedang gelisah, saya biasanya diam dan berkontemplasi mengenai perbuatan saya.
ReplyDeleteTempat bercerita paling ampuh adalah Allah..
Ingatlah Allah sepanjang waktu.. bahkan ketika bangun tidur..
"Barang siapa yang mengingat Allah saat ia terbangun dari tidurnya maka hilanglah darinya rasa sibuk, kegelisahan dan amarah. (HR. Bukhari)
wah mantap mantap komennya....syukron masukannya semuaaa
ReplyDeleteKebetulan saya memang ngga suka cerita.. Jadi,, Allah memang satu-satunya tempat ceritaaa,,hehe
ReplyDeletehmmm....bagus donk kang/teh....
ReplyDelete