11/09/2010

Renungan di bawah hujan


Langit putih menumpahkan seluruh isinya, kilat berpendar dalam rona langit yang pucat,seakan langit hendak terbelah , petir menyambar seakan hendak mengutuki penduduk bumi…


Tak sadar aku yang terdiam kaku saat itu,  pikiran ku melayang, dan menyatukan mozaik-mozaik kehidupan. Aku baru sadar allah senantiasa menempatkan aku dalam lingkungan yang justru lebih banyak ikhwannya di banding akhwat. Sungguh takut jika itu mampu mengeraskan hati, atau membuat izzah itu pergi tunggang langgang karena sikap dan interaksi yang tak terjaga, tidaklah allah memberikan kejadian ini bukan tanpa sebab, allah melatih aku untuk bisa bersikap tegas pada Ikhwan, belajar menjaga pandangan, menjaga hati agar tidak keras, mengurangi candaan yang dapat membuat hati keras, menumbuhkan rasa malu. Yah aku baru sadar ntah itu di yayasan dalam jajaran rapat manajemen yang malah paling parah lebih banyak ikhwan dibanding akhwat jika saja tak punya ketahanan sudah hancurlah benteng ruhaniku, atau  saat dalam beberapa situasi lainnya, yang tak bisa aku hindari dan menuntut keprofesionalanku tanpa melanggar prinsip yang aku pegang. Rasa risih selalu datang acap kali dalam situasi seperti itu.  Dan satu satunya dengan membentengi hati dan pandangan agar tidak berpikir dan merasakan yang aneh-aneh…semoga jadi bagian dari pribadi muslimah yang mampu menjaga izzahnya.
 belajar untuk itu semua.
evaluasi untuk itu semua

~renunganSaatHujanTurun~
Rahayu moga kau istiqomah
Malam saat laporan kimia menunggu dikerjakan
21.38 WIB
02.12.1431

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya