8/01/2010

Pesonanya di hatiku, Wahai engkau yang dicintai

Siapakah gerangan yang membuat ku terpesona sedemikian besarnya. Tak asing memang namanya dalam telingaku, tapi berawal dari mulut dua orang itu hatiku tergugah untuk mengenalnya lebih jauh. Jauh-jauh hari aku sudah mengenalnya, namanya selalu tergiang dalam telinga, namanya selalu hadir dalam pencarian ilmiku, namanya sungguh menggaung dalam dien yang aku pilih, santer aku dengar tentangnya hingga aku rasa penasaran pun menjadii, sampai aku pun mencari tahu siapakah dia. dia yang sangat mempesona, yang telah mengetuk hatiku. Dialah Ummul mukminin ‘Aisyah binti abu bakar, wanita shiddiiqah putrid Ash shiddiq, istri Nabi Muhammad SAW sekaligus ‘iffah kehormatan, raihaanah dan kekasih beliau.

Yah ketertarikkan aku pada salah satu istri nabi ini , baru-baru ini. sungguh malu aku jadi yang tertinggal akan sirah salah satu istri nabi ini, tapi yahhh tidak mengurangi niat aku untuk mencari tahu bagaimana, sosok aisyah ini yang telah membuat aku terpesona dengan pibadinya ini dan keilmuannya ini, dan kedudukannya di hati rasulullah SAW. awal ketertarikkan aku untuk mencari tahu sirah aisyah ini saat temanku menjelaskan bagaimana peta jazirah arab padaku, yah dalam perajalanan sirah peradaban islam itu, tersebutlah nama aisyah dari mulut temanku itu, menurutnya aisyah sangat mempesona dengan kemuliaan akhlak dan keilmuannya, betulkah ?? itulah yang membuat aku penasaran dan ingin mencari tahu. Oh ya ada cerita yang membuat aku semakin ingin mencari tahu sosok aisyah. Dari mulut salah satu sahabatku, ia bercerita bahwa seorang aktivis dakwah saat mengisi kegiatan di tempatnya bernaung sekarang ,berkata kurang lebih seperti ini, bahwa kebanyakkan kaum hawa setelah membaca sirah istri nabi pasti yang meluncur dari mulut kaum hawa adalah “ wahhh aku ingin seperti istri nabi yang sholeh, kecantikanya dan lainnya’ jarang sekali mreka melihat dari sisi lain, seperti aisyah yang sebenarnya ahli hadits,hukum, ahli fiqh dan ahli tafsir’ .Sampai kesempatan itu pun datang aku bisa membeli bukunya tentang aisyah, dan menelusuri perjalanan hidup aisyah.

Aisyah yang lahir di Makkah al Mukarramah ,dari rahim seorang wanita bernama Ummu Ruman binti ‘Amir , berayahkan sahabat dan pandamping setia Rasulullah SAW, Abu Bakar as Shiddiq yang dikenal sebagai sosok yang dermawan, jujur , baik terhadap anak-anaknya dan keluarganya. Di rumah kejujuran dan keimanan ia lahir. Yang namanya dibersihkan dari atas langit ketujuh. Sejak kecil ia telah tumbuh dalam naungan ajaran-ajaran agama islam.

Sunggun tiada henti aku tersenyum saat aku menelusuri bagaimana sirah aisyah ini, karena rasa senang aku bisa mencari tahu bagaimana sosok aisyah ,sehingga semakin aku membacanya rasa kagum dan senang menyelimuti kalbu.

Aisyah sangat ingat bagaimana tahap pernikahannya denga rasulullah SAW,karena bagi aisyah ini adalah momen yang paling indah yang pernah ia lalui, ia masih mampu mendeskripsikan dengan baik bagaimana ia berjumpa dengan suami tercinta yang sangat ia cintai

Ada hal yang menarik lainnya, aisyah kecil sangat patuh pada ibunya, saat ia sedang asik bermain di atas ayunan kayu bersama temanannya , aisyah segera memenuhi panggilan ibunya,menurut penulis buku “aisyah yang cerdas yang di cintai” Ahmad Ibnu Salim Baduwilan berkata ,bahwa begitulah seharusnya kaum ibu mendidik anak-anak perempuan mereka, sebab ibu memiliki posisi terhormat yang seyogyanya di tanamkan dan diajarkan kepada anak-anak sejak dini untuk senantiasa menghormati kemuliaan posisi sang ibu, dan selanjutnya anak-anak juga seyogyanya didoktrin untuk mengetahui dan menunaikan hak-hak ibu atas dirinya dan kewajiban-kewajibanya kepad sang ibu.

Membaca hal itu, membuat aku tertegun, yah ibu, terbayang sosok ibu di mataku, sudah sejauh mana saya menghormati ibuku, yang telah sudah letih bertambah karena kenakalan ku jauh-jauh hari, ibu maafkan anakmu yang nakal ini.sungguh aku sedang Berbenah diri untuk menjadi anak yang baik untukmu

Kembali ke aisyah

Sebuah gambaran kehidupan rumah tangga asiyah yang sederhana yang bisa kita jadikan teladan , mulai dari pernikahan, mahar dan perabotan rumah tangga lainnya, hal ini terlihat dari cerita asiyah yang diriwayatkan oleh ahmad “ Aku tidur di hadapan Rasulullah SAW sementara kedua kakiku berada pada posisi kiblat beliau. Saat beliau bersujud ( shalat malam ), beliau menyentuhku, lalu aku tarik kakiku, kemudian saat beliau berdiri aku merentangkan kakiku lagi.” Ia berkata lagi : “Pada wkatu itu rumah-rumah ( istri nabi SAW) belum berlampu.” Ia pun bertanya : “Mengapa belum ada lampu?” ia jawab: “jika memang kami memiliki minyak lampu, maka kami aka memakannya.” ( HR Ahmad)

Al Hasan pun pernah bercerita : “ Pada masa Kekhalifahan ‘utsman, aku pernah berkunjung ke rumah –rumah istri Nabi SAW, lalu aku raih atapnya denga tanganku. Rumah-rumah istri Nabi merupakan bangunan yang pendek. Sebagian dibangun dari pelepah kurma dan tanah dan sebagian lagi dibangun dari batu yang diumpuk-tupuk, sementara atapnya berupa pelepah kurma . Pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik Ibnu Marwa, setelah meninggalkan istri-istri Nabi, rumah-rumah ini dimasukkan ke dalm kompleks masjid Nabawi, dan hanya menyisakan kamar ‘Aisyah yang telah ditingalinya sekitar 50 tahun. Tidak ada perubahan apa pun dikamar tersebut selain tiga kubur yang menjadi makam Nabi SAW, Abu Bakar , dan Umar. “

Wah benar-benar gambaran yang luar biasa, rasulullah yang merupakan Kekasih Allah, makhluk terbaik telah memberikan gambaran kesederhanaan yang harmonis, kesederhanaan yang jarang kita temukan dalam kehidupan yang sering kita temui di zaman sekarang, bahkan ranjang yang ia tiduri Rasulullah SAW berupa kulit samak yang diisi sabut, yang pasti menimbulkan bekas pada bagian punggung.

Aisyah memiliki sejumlah karakteristik dan keistimewaan yang jarang di miliki wanita lain, sehingga terlihat keluhuran kedudukan yang luhur. Seperti yang dilansir oleh Ibnu Katsir juga menyebutkan sederet keistimewaan ‘aisyah ra , antara Lain :

1. Rasululah SAW Tidak menikah dengan perawan , selain aisyah

2. Malaikat mendatangi beliau dalam mimpi dengan membawa gambar ‘Aisyah dalam balutan secarik kain sutera putih sebanyak dua atau tiga kali sembari berkata kepada beliau: “ini adalah istrimu!” Maka Nabi SAW pun menikahinya atas dasar perintah dan wahyu dari Allah SWT

3. Tidak ada wahyu yang turun kepada Nabi SAW ketika beliau tengah seselimut dengan wanita, selain bersama ‘Aisyah

4. Ia adalah puteri Abu bakar ash shidiq

5. Nabi menyatakannya lebih Mulia di banding wanita sejagad

6. Ia adalah istri nabi di Dunia dan Akhirat

7. Tidak ada wanita di antara istri-istri beliau yang lebih beliu cintai dari pada Aisyah

8. Kedekatanna di detik –detik terkhir

Keutamaanya yang poin ke 8 ini diceritakan oleh dia sendiri, katanya:

Rasulullah SAW Wafat di rumah (kamar)ku pada hari dan malam giliranku, di antara par-paru dan bagian atas dadaku. Ketika itu abdurahman ibnu abu bakar masuk dengan membawa siwak basah. NABI SAW pun memandangiya sampai aku pikir bahwa beliau menginginkannya. Segera aku ambil siwak itu, lalu aku kunyah, kemudian aku kebutkan , dan aku beri sedikit wewangian padanya, kemudian aku serahkan siwak itu kepada beliau dan beliau pun langsung menyikat gigi (bersiwak) dengan siwak tersebut seolah-olah belum pernah aku lihat beliau bersiwak dengan sebagus itu sebelumnya. Selanjutnya, beliau menyodorkan siwak itu kepadaku, namun tangan beliau keburu jatuh ( terkulai).aku segera mendo’akan beliau dengan do’a yang biasa diucapkan jibril kepada beliau ketika beliau sakit.Sejurus kemudian beliau mengangkat pandangannya ke langit dan berucap :

‘Ar-rofiiq al-‘alaa. Tak lama kemudian beliau menghembuskan nafas terakhir .segala puji bagi Allah yang telah menyatukan liurku dengan liur beliau di detik-detik terakhir kehidupan dunia beliau

Dialah ‘aisyah salah satu isteri yang yang menjadi ikon wanita yang patut di teladani dengan keluhuran budi dan kecerdasannya yang dimilikinya dan sifat yang menawan . hidupnya Zuhud dan suka berinfaq dijalan allah, ahli ibadah dan taat. Dalam shalatnya ‘Aisyah ra terkadang hanya membaca satu ayat yang terus diulang-ulanginya, sebagai mana dalam sebuah atsar yang diriwayatkan darinya, bahwa ia membaca ayat ke 27 daru surat at thuur

Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.”(52:27)

Ayat tersebut terus diulangulang sambail menangis dan berdoa :

“Ya allah , berilah aku karunia dan lindungilah aku dari siksa neraka”

Saya terenyuh mengetahui hal ini , tidak hanya itu ‘Aisyah pu aktif berpartisipasi dalam jihad. Subhanallah…..

‘Aisyah dikenal sebagai ahli fiqih dan ilmuwan wanita.kecerdasan yang dimiliki digunakan unruk kepentingan umun yang bermanfaat. Banyak dari kalangan sahabat yang kagum dengan yang di miliki beliau. Sosok aisyah bagiku sangat mempesona…sebenarnya masih banayk yang ingin di aparkan tapi nampaknya lain waktu saja.

Wahai engkau mempesona hatiku,

Di rampungkan 2 agustus 2010

Rahayu yang berusaha terus membenahi banyak kekurangan

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya