7/11/2011

Tenang 2

mengepul bak asap penanak nasi, yah aku bawa si kumbang merah tempur melaju dengan kecepatan tinggi, dengan asap dan kebingungan yang nyaris menguasai diri, sedih berbalut luka tak ayal menggerogoti pikiran. wajah tua itu nampak dalam bayang. ah ia kecewa padaku. dan aku tahan sembab wajahku di depannya. sungguh aku terluka wajah kecewa itu nyaris terganbar jelas.
saat menyerbu jalanan.pikiranku melayang kosong.
kegagalan ini buat sebuah kematian, tapi sebuah ajang kebangkitan hidup. kegagalan ini bukan akhir dunia, tapi pelecut manis yang miris di sentuh hati..alamakkk sakit di ulu hati..kesekian kali wajah kecewa itu terbayang di pelupuk pikiran..
aku tak kuat menahan tangis.rasanya aku ingin menghambur dan berteriak , maaffffffffffffffffffff.
aku menahan nnafas berat itu sampai aku temui, titik terang lagi.
aku menghambur ke tempat ini, agar panas jiwa bisa mendingin walau tak lama.


*rahayu yang kesal
dan belajar menerima takdir.

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya