8/27/2012

Kedatangan terakhir

~Ummu Hurairah~

Bismillahirrahmanirrahim
“alhamdulillah sudah dikosan, begitu sampai dikosan hujan turun semakin deras” ujar Faul menatap jendela lewat kosannya berlantai dua.
Hujan diluar tambap begitu lebat, setelah didera kemarau yang begitu panjang. Jatinangor memang  bersuhu ekstrim, saat panas, rasa panas tak kalah dengan Jakarta, saat hujan taka kalah dengan bogor yang emmang disebut kota hujan. Angin pun tak segan mengoyangkan rimbunannya pepohonan yang jarang sekali berdiri di tanah padjadjaran.
Faul tampak sibuk membereskan kosannya, sampai kemudian terdengar ketukan pintu.
Tukkk..tuk…tuk….
“siapa?”teriak faul sambil memasukan baju yang sudah disetrikanya.
“aku Mahayu ul. Tolong bukakan pintu untukku, basah kuyup nih aku”
“ya Allah hujan deres gini kesini yu”ujar Faul sambil berjalan cepat kearah pintu yang terkunci rapat.
Seringai senyum tergambar dari wajah Mahayu yang nampak lelah, tak ada sedikitpun dari apa yang dia pakai kering, semua basah semua kotor oleh tanah.
“Masya Allah yu….masuk masuk….ayo ganti baju mu, dari mana kamu kok bisa bisanya datang magrib dalam keadaan begini si yu”ujar ulfa terlihat khawatir
“he…iya ul maaf ya kamu repotin. Saya pengen kesini aza nih ul, habis aku sendirian di asrama”
“oh ya ampun..iya nih baju mu. Ganti sana.udah makan belum”
“ah ga ul, ga makan, syukron Bajunya ya ul” Mahayu pun ke kamar mandi yang terletak di dalam kamar mandi, ulfa yang tadi sedang memasukan pakaian yang tadi terhenti karena kedatangan Mahayu tiba tiba. Mahayu selepas menganti pakaiannya yang tadi bahas, sudah berganti dengan pakaiannya yang kering.
Mahayu kemudian merebahkan badan di kasurnya faul yang berkapasitas satu orang, sedang faul masih sibuk dengan kegiatan beres beresnya.
“ yu kamu dari mana? Bener dari kosan?”
“he nggak tadi udah dari cicaheum ul, ketemu ibu Tami. Habis memutuskan diri untuk mengundurkan diri kerja part time, mau focus penelitian dan amanah kampus dan yayasan aza, kenapa emang?”
“Nggak nanya aza, kayanya cape banget, wajah kamu sampai pucet gitu yu”
“hmmmm…saya tidur duluan ya ul”
“he kamu nggak sholat emang yu, shalat isya”
“ Ga ul, duluan ya, maksaih buat tumpangannya, oh ya ntar subuh aku pergi ya ul. Sorry selama ini aku  ngerepotin kamu mulu ul” senyum hangat menutup percakapan Mahayu dan faul, Mahayu sudah tampak terlelap setelah beberapa menit, faul pun menunggu adzan isya untuk adzan.
Mata faul amatlah berat untuk tidak segera tidur, akhirnya ia memutuskan untuk tidur juga menyusul Mahayu yang sudah sangat terlelap dalam tidurnya selepas ia melaksankan shalat isya. Ia pun menggelar kasur kecil di samping kasurnya. Dan mentup mata.
Malam pun semakin nyaman dengan suara hujan yang berjatuhan di atas genting, desauan angin yang kencang, membuat selimut semakin rapat menutupi tubuh yang kedinginan, ah nampak asik seleuru penduduk padjadjaran di kosannya masing –masing.
“ul…aku mau pergi…ul” ujar Mahayu mencoba membangunkan faul yang masih terlelap tidur.
“ul…ul”
“euhhh ya yu, hati hati ya,” Faul pun bangun, meski nyawanya sepenuhnya belum kumpul.Jalannya pun nampak terhuyung huyung saat mengantarkan Mahayu hingga di depan pintu.
“ya Ampun yu masih jam 5 gini, adzan masih 15 menit” ujar faul yang berdiri depan pintu melihat Mahayu pergi dari pandangan, ia melihat mahayu yang semakin jauh meninggalakan pintu.
“Assalamu’alaikum “ ujar Mahayu
“wa’alaikumsalam , daahhhhh” Faul pun menutup pintu kosan dan menjatuhkan badannya diatas kasur, melanjutkan tidurnya. Sampai terdengar panggilan telepon , dengan malas faul menganggat telepon.
“siapa subuh subuh gini yang nelepon” gerutunya
“ halo ul, assalamu’alaikum…ul bangun ul…”
“ada kabar buruk” suara terdengar parau karena tangis memekat di tenggorokan
“ kabar buruk apa si sa, sabar kek” ujarnya sambil terkantuk kantuk”
“tapi jangan kaget ya, beneran”
“ Iya ada apa sih, jangan bikin orang kesel pagi pagi dah” Faul mulai kesal dengan Nisa
“itu temenmu ul, temen kita”
“etd dah kenapa die , sapa juga sa” Faul semakin kesal dalam rasa kantuknya ini
“ Mahayu kecelakaan kemaren jam 5 di daerah cinunuk”
“ MASAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA>>>>>>>>>>” Serentak kaget , rasanya pembuluh dari berdesir dai ujung kaki ke ujung kepala, faul sontak bangun terduduk dikasurnya.
“iya bener ini aku lagi dirumah sakit, sama keluarganya. Dari kemren malam kamu susah dihubungi ul, sebentar lagi mau di makamkan”
Faul tak percaya, jadi siapa yang tadi malam berkunjung ke kosannya..Faul pun mencari pakaian yang dipakai Mahayu tadi malam, ternyata tepat disampingnya terduduk.
“Masya Allah, jadi tadi malam Mahayu datang terakhir kalinya??”


No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya