12/26/2011

Tak Sentuh Biarkanlah

temaram menyapa kalbu
begitulah ia mendelikan rasa yang hambar
kala ruah ruah aktivitas menyaut untuk diselesaikan
kini berdiri diantara keterasingan 
bagai tuak yang tak disentuh oleh peradaban
menyaksikan dibelahan dunia ini ada yang seperti ini
acapkali menghela nafas 
betapa dalam dan leganya jiwa menatap kesyahduan
di lewat begitu saja
hanya sesaat
hanya sekejap
mendapati diri ini tergoda dengan kefanaan
lisan membeku 
kaki mati rasa
begitulah saat buaian mencoba menerpa
pada padan langit yang menggoda


mana kala semua kembali ke semula
dunia ini ternyata beginilah adanya
tak ada yang lebih indah dari sebuah pencarian mimpi itu sendiri
kadang sulit untuk menggambarkan seberapa dalam
tapi beginilah kata
aku urai walau tak satu jiwa yang paham
kecuali dia yang sedang memegang jiwa

kadang kata hanya bisa terekspresi sedemikian
tapi jika satu saja bisa paham
maka aku yakin kau dan aku satu rasa dan pikiran yang sama
mungkin ntah dibelahan bumi mana
ku temui klise jiwa yang serupa



No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya