2/18/2011

Adikku Menyatakan Cinta


Sebuah pesan  dengan dering journey masuk. Segera kuraih handphone yang tak jauh dariku. Ku buka sms yang masuk
I love you , because of allah .
Kaget sekaligus haru muncul, hingga mengurai senyum halus diwajahku, ada decak lembut menyeringai di dinding hati. Tak bisa ku sangka dia bisa menulis itu, karena saya sangat tahu dia betul. Segera jariku menari diatas hp.
Ana uhibbukifillah adeku
Dan ku klik send
Tak lama sebuah pesan masuk , beberpa detik setelah balasan sms itu aku kirim.
Eh teteh itu mah dari teman aku, dari teman untuk teman.
Lagi lagi sebuah senyum tersungging, diwajahku, jauh semakin lebar. Segera ku balas sms itu
Iya yang tadi tteh kirim, itu dari kakak untuk adeku.
Tak lama adikku pun membalas
Heumm teteh iraha bade uih (artinya kakak kapan mau pulang)
Balasan dariku :
Oh besok de, ehm ya teteh besok mau kepesta buku, mau d beliin buku apa?
Balasan sms dari adeku
Oh ica baru dari sana teh, titip gantungan doraemon aza yang biru
Balasan dariku :
Ehm gitu, ga jadi dibeliin donk kalau gitu.heheh…emang ica beli buku apa?
Balasan dari adeku :
Tentang ghibah teh .
Waw ujarku dalam hati..

Begitulah sahabat, adikku menyatakan cinta padaku, dan aku begitu bahagia, saat menerima sms itu, apakah sahabat pernah menyatakan cinta pada kakak atau adik?. Mungkin ada yang berkata atau merasa malu dengan itu ( jujur ayooooo).
Semenjak aku jauh dari keluarga, kelembutan itu muncul baik dari aku dan adikku. Kita berbicara dari hati ke hati. Tak seperti biasanya yang selelau bertengkar, hanya karena perkara tak penting. Tapi itulah yang membuat kita semakin dekat,( jadi rindu gada yang bisa digangguin). Biasanya ketika wktu belajar, saya senang mengganggunya heheh..tu membuat dia sangat marah ( heheh bukan kakak yang baik). Dia termasuk pribadi yang tertutup, namun setertutupnya dia, saya selalu menemukan celah untuk mengetahui kondisi dia di sekolah. Saat dia jatuh cinta, saat dia bersemangat belajar, saat ia mencoba tegar dengan maslah hidup kita, saat dia begitu peduli dengan saya, saat saat yang mampu mendewasakan dia. alhamdullillah sicantik ini membuatku bangga.
Tak sedikit aku menanyakan ilmu agama padanya, aku berharap dia akan lebih baik darikku. Aku sangat tahu dia sangat senang dengan ilmu agama dibanding sosial, aku berharap tahun ini ia bisa masuk asy syifa, sekolah tahfid di kuningan, kalau memang ada rezeki, dan aku bisa melobi orang tuaku. Ingin rasanya bisa melihat dia menjadi hafidzoh, jika aku tak bisa memberi mahkota untuk orang tuaku, maka adikkulah yang bisa. Ituah harapan yang aku bangun.
Kita punya banyak kesamanaan, sama sama suka biru, sama sama suka kucing, sama sama anak ibu yang paling tangguh , sama sama anak bapak yang paling Cool. Dan kadang kadang kita suka tuker tukeran kerudung, sepatu, baju . maklum pertumbuhan dia sangat pesat ( makan mulu sichhhhhh heheh.)
.Kalau sahabat lihat saya dan adik saya, takkan menyangka kalau kita bersaudara. Heheh…pernah suatu ketika aku membawa fotoku dan adikku ( dia paling ga mau berfoto , ga kaya kakaknya yang narsisnya ga ketulungan heheh). Aku berwajah jawa, dan adikku berwajah sunda.Teman teman SMAku bilang
“ih yu kok ga mirip”
Aku Cuma cengengesan, “adikku jauh lebih cantikkan?”ujarku dengan bangga.
“heee iya cantikkan adiknya, tapi senyumnya mirip”
“yaiyalah orang satu produk, beda kemasan “ balas ku sambil meraih foto yang ada di tanganku. Kulihat kembali kita berdua. Aku yang berseragam SMA dan adikku yang berseragam pesantrennya.


Rabb…
Hantarkan jalan padanya
Agar Kau bisa mencintainya
Dan  ia menicintaiMu
Pilihkan jalan yang indah untuknya
Jalan yang engkau ridho
Dan ia pun ridho dengan pilihanMu

               
~untuk adikku, maaf aku belum bisa jadi kakak yang baik~

1 comment:

tulis komen mu disini ya