2/16/2011

Kembali ke Ma’had



3  minggu sudah saya tak ke ma’had, rasanya aku seperti lari dan menghindar untuk menyetorkan hafalan. Berbagai alasan keluar dari hati, untuk membenarkan agar aku tak kesana, diantaranya waktu libur kuliah, dan hafalan yang belum mantab, namun hari ini saya memutuskan untuk kembali ke ma’had. Dan ku pikir itu tadi adalah bisikan setan yang hendak mengganggu agar aku tak melaksankan agenda ini.(astagfirullah aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk) menjadi seorang penghafal al quran ternayata butuh perjuangan, semangat yang continue, optimis dan kesabaran yang tinggi, itulah yang yang saya alami. Tak sedikit godaan jenuh, malas, dan lelah saat hendak menghafal. Bahkan sampai sekarang aku alami.
Hari ini  padat kuliah sampai sore, dan sejak beberapa hari yang lalu saya mencoba menyiapkan beberapa surat untuk saya hafal, heumm masih saja ada yang salah dan tertukar, mungkin karena pengulangan suratnya belum sebanyak aku mengulang al fatihah, yah tetp aku menyemangati diriku. Saat pagi menjelang dan berangkat ke kampus, sempat terpikr dalam benak, mungkin tak ada kesempatan menghapal, karena hari ada responsi dari pagi sampai sore, yasudahlah semoga dimudahkan saja, ujarku dalam hati.
Kuliah pun berjalan dan aku menemukan kesempatan untuk mengulang hafalan, yaitu saat jam istirahat, sekita satu jam. Saya gunakan sebaik baikya untuk mengecek kemantaban aku dalam surat yang akan disetorkan hari ini. ternayata masih banyak yang tertukar dan lupa. Heummmm . sedih rasanya. Tapi aku tetap menyemati diri. Saya coba ulang dan meminta bantuan teman untuk mendengarkan, yah masih saja ada yang slah malah bertambah banyak, selain karena banyak yang lalu lalang waktu di masjid, dan rasa gugup yang terbayang dalam benak saat aku harus menyetorkan ini. Jantungku semakin cepat memompa darah.dan aku pun melanjutkan responsi, selama responsi pun konektivitas kepala pun tak jalan selamanya , sesekali saya tengok jam.
“heummm sebentar lagi selesai dan harus bergegas ke ma’had”
Sepanjang perjalanan ke ma’had saya memikirkan banyak hal, mengingat hafalan , mengingat ucapan sahabatku tentang al qur’an, mengingat semuanya yang membuat aku mampu memotivasi diri.Mobil yang aku tumpangi pun berhenti di depan ma’had. Dan aku tengok dari balik pagar yang tinggi sepertinya sudah mulai, saya sudah telat sampai setengah jam. Semoga taujih quraninya belum(harapku dalam hati), dan saat aku masuk kedalam ternyata tak ada ustadnya, yang ada beberpa mahasiswa, bapak-bapak, ibu-ibu dan anak kecil. Aku pun melangkahkan kaki menghampiri ibu -ibu.
“bu pak ustadnya kemana?”
“oh beliau sedang sakit”ujarnya sambil mencium pipi.
“lantas bagaimana bu?”
“paling untuk hari ini kita saling menyetorkan saja”ujarnya ramah, wajah teduhnya membuat aku mengurai senyum halus diwajah
“oh begitu ya”. Ibu itu pun melanjutkan menyetorkan hafalannya pada temannya, yang juga seorang ibu rumah tangga.
Terpikir dalam benak sambil tersenyum menatap mereka, begitu semangatnya mereka, dan masih bisa melakukan aktifitas menghafal, padahal jarang sekali sekarang pemandangan seperti ini. mungkin diuar sana lebih banyak lagi. Dan saat itu semnagatku semakin besar untuk bisa menghafal lebih baik lagi. Padahal siangnya aku sempat malas, dan enggan datang lagi, seorang penghafal memang butuh komunitas untuk menjaga semangatnya untuk menghafal.
“Bu senangnya melihat ibu, semangat begini”ujarku saat ibu yang berkerudung putih menyelesaikan muraja’ah pada sahabatnya
“ah ibu masih belajar neng, ibu juga baru awal desember ikut disini”
“oh begitu ya bu, sepertinya hafalan ibu sudah banyak”
“belum neng, hafalan ibu masih sedikit, malah ada nenek nenek yang haflannya sudah 15 juz, dan masih banyak lagi, ibu juga jadi malu. Harus semangat”
“wah oh ya bu…subhanallah ya bu, saya jadi semngat, memang butuh bu ya komunitas seperti ini”
“gimana neng mau muraja’ah”
“oh boleh bu”. Saya pun muraja’ah pada ibu itu, saya sempat kenalan namun lupa lagi namanya.heheh…
tak lama yang lain datang, dan ada juga yang baru masuk.
Perbincangan pun berlanjut dan bala…bla…bla…begitu menyenangkan, sampai kami pun hendak belajar bahasa arab, namun memang masih wacana antara aku dan ibu tadi, ibu yang satu lagi berkerudung cpklat(namanya lupa juga heheh, afwan bu), beliau jago juga, dan kami pun hendak belajar padanya, sayang waktu memsihkan kita, tapi aku sangat senang hari ini, karena menemukan semangat baru.
teringat sahabatku yang dibandung..mereka yang giat dalam menghafal al qur'an dan sering membuat semangatku bangkit tiap bertemu, dan sepertinya hafalan mereka sudah jauh, walau hafalanku belum banyak aku senang karena sudah memulai..
agenda berinteraksi dengan al qur'an perlu jadi prioritas utama, itulah hal yang perlu saya ingat selalu, agar memompa diri terus dan terus..

Semangat rahayu

Rasulullah bersabda” allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. Beliau bertanya: siapa mereka wahai rasulullah?rasulullah bersabda : Ahli Al qur’an, mereka adalah keluarga Allah SWT dan Orang orang dekatNya”(HR Ahmad)
Siapa yang tak ingin jadi keluarga Allah di dunia?anda pun pasti ingin..ayo sama sama…

~perjalan panjang menuju mimpi terindah~
Yayu alias rahayu

2 comments:

  1. Memang tak ada alasan untuk tidak belajar, yg muda, yg tua...salam kenal ...tetap semangat

    ReplyDelete
  2. salam kenla juga....makasih telah berkunjung

    ReplyDelete

tulis komen mu disini ya