4/26/2010

Ilmu dalam sinergitas belajar dan mengajar


Mencari ilmu adalah aktivitas yang takkan terhenti hingga kematian datang. Menuntut ilmu bagi seorang muslim wajib hukumnya. Rasulullah mengajarkan “ Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim.”(HR Thabrani) . dalam hadis lain dengan perawi yang lain , rasulullah menekan betapa pentingnya menuntut ilmu “ Tuntutlah ilmu dari masa buaian sampai menjelang masuk liang kubur.”(HR bukhari). Melalui ilmulah kita mencapai derajat tertinggi manusia hal ini sesuai dengan surat al mujadilah (58): 11. “…Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang berilmu beberapa derajat…”.
Dengan ilmu kita mendapatkan kunci kesuksesaan sebagai khalifah dimuka bumi ini. teladan utama tentu dari rasulllah yang mengajarkan pentingnya ilmu melalui membaca . tercantum dalam surat al –alaq (96) ayat 1-5 yang berisi perintah membaca .membaca sendiri merupakan rangkaian proses untuk bisa mendapatkan ilmu. Tiada batas untuk kita menjelajahi ilmu Allah yang sangat luas ini, melaui lam, malaui peristiwa kehidupan baik masa lalu maupaun kehidupan saat ini ataupun mendatang, proses penciptaan alam semesta, proses penciptaan manusia dan lain-lain.
“ katakanlah (muhammad ), “ Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan-Ku, maka pasti habis lah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat TuhanKu meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.”( Al kahf ayat 109)
Menuntut ilmu sendiri ada dalam proses yang berkesinambungan dengan rangkaian kegiatan belajar mengajar sebagai media untuk mentransfer ilmu, belajar tak bisa berdiri sendiri begitu juga dengan mengajar, semua serangkaian proses yang akan terus bersinergis dalam pencarian ilmu. Tidak dapat dipungkiri islam memberikan dorongan yang besar dalam pencarian ilmu melaui kegiatan belajar yang padu padan satu sama lain. Sahabat rasulullah ibnu abbas salah satu contoh muslim pembelajar yang semnagatnya baik dalam proses belajar maupun mengajar luar biasa. Hal itu terlihat dalam sikap ibnu abbas dalam menuntut ilmu,ia rela menunggu didepan pintu sahabat jika ada berita tentang sebuah hadis pada salah seorang sahabat rasulullah, segera didatanginya sahabat rasulullah dan jika sahabat sedang tidur siang ia menunggu didepn pintu rumah sambil berbantalkan pakaina luarnya. Luar biasa bukan, di saat usianya 13 tahun ia menjadi tempat rujukan sahabat karena keluasan ilmu yang dimiliki. Ia mendapatkan gelar al habru wal bahru ( tinta dan lautan ), ia meriwayatkan hadits lebih kurang 1600 hadis.subhanallah. perilaku yang tercermin barusan terlihat bagaimana prsoses belajar yang luar biasa dari seorang ibnu abbas dan roses mengajarkan hadis yang dijadikan sebgai bahan rujukan sepeninggal rasulullah, tidak hanya inbu abbas yang memiliki keluasan ilmu yang tinggi, ada juga Aisyah tentunya, yang terkenal dengan kecerdasannya dan juga abu hurairah yang pernah di doakan secara khusus , dan ada juga ali yang pernah dipuji sebagai pintu ilmu dimana rasulullah sebagi kota ilmunya. Heum kisah tadi semoga bisa menggerakkan hati kita untuk terus menuntut ilmu.
Kegiatan belajar mengajar tidak hanya harus melalui proses yang formal maupun bersertifikaf tapi bisa dimana pun dan kapan pun, karena banyak yang berangggapan bahwa kegiatan belajar mengajar akan berlangsung selama menempuh pendidikan formal, selesai pendidikan kegiatan belajar mengajarkan pun ikut terhenti. Padahal sadar atau tidak disadari proses ini akan terus menerus terjadi hingga kematian yang memutuskan. baik itu ilmu yang diberikan orang tua pada anak, atau sebailknya, baik dari guru kepada anak didiknya, dari anak satu terhadap anak yang lain, baik dari suatu peristiwa atau dari makhluk allah lain yang bisa dijadikan sumber ilmu.
Banyak keutamaan yang akan dimiliki orang-orang yang berilmu diantaranya :
1. Memperoleh derajat yang tinggi dari Allah SWT. Hal ini berdasarkan firman Allah Q.S. Almujadilah [58] ayat 11
“…Niscaya Allah akan mengangkat ( derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orng yang diberi ilmu beberapa derajat ….
2. Memiliki bekal hidup di dunia dan di akhirat
“ apabila manusia meninggal dunia, terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya ( H.R. Muslim)
3. Memperoleh keselmatan dari laknat Allah
Dari Abu hurairah, ia berkata, “ aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda, “ Dunia ini terkutuk dan segla isinya pun terkutuk, kecuali zikrullah ( selalu ingat kepada Allah) dan yang serupa dengan itu , dan orang-orang alim dan orang yang menuntut ilmu” ( H. R. at –Tirmidzi)
4. Dimudahkan menuju surga
Rasulullah bersabda berdasarkan hadis berikut
Dari Abu Hurairah, ia berkata, ‘ seseungguhnya Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, maka allah akan memudahkan baginya jalan kesurga.” ( H.R Muslim)

Tidakkkah kita merasa terdorong untuk terus menuntut ilmu steelah mengetahui keutamannya. Tapi ada hal yang pelu di ketahui bahwa ilmu itu tidak pernah mau dituntut keculai karena allah (Imam Ghazali) dan ilmu itu harus didatangi bukan mendatangi ( imam malik).

Semoga kita bisa menjadi ahli para nabi yang memiliki kedudukan ilmu . amin

“ Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Yang mereka wariskan adalah ilmu. Seseorang yang mendapatkannya sungguh ia telah mendapatkan bagian yang banyak,”(HR Abu dawud dan tirmidzi)
So,,,, jangan pernah lelha untuk terus menuntut ilmu dan niatkan untuk meraih ridho allah. Semoga pikiran dan hati kita senantiasa dibukakan untuk mampu memahami ilmu-ilmu allah yang luas ini. amin. hamasah


Asrama Padjadjaran 2, menjelang tengah malam, 23.20 WIB
26 April 2010
Rahayu Setianingsih

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya