4/11/2010

Inspiring of writing

Karya: Rahayu setianingsih
Pagi Hari Di Rumah Ibu tercinta
10 april 2010

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ahhhh masya Allah kepala saya penuh dengan keinginan untuk menulis, apalagi setelah melihat tulisan saudaraku Kang Aldo al fkhr, membuat keiginan saya untuk menulis semakin menggebu, tidak hanya itu para penulis terdahulu pun menjadi motivator saya untuk bisa menulis, yahhh menulis,…


“tulis dan sebarkanlah ilmumu di antara saudaramu.

Jika kamu mti, anak-anakmu akan mewarisi kitab-kitabmu.

Kelak akan datang suatu masa ketika banyak terjadi kekacaauan

Dan orang-orang tak lagi mempunyai sahabat

Yang aka menolong dan melindungi selain buku-buku.”

(ja’far ash shadiq)

Kegiatan menulis adalah hal yang dari dulu ingin saya lakukan , namun sering kali saya menemukan kesulitan , ntahlah mungkin karena motivasi saya yang salah , sehingga tiap kali hendak memulai menulis sering kali terhenti karena tiba-tiba saja mengalami kebuntuan. Menurut Mohammad Fauzil adhim, “ Seringkali yang membuat ujung pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Padahal, yang memecahkan kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran.” . heheheh cukup tertampar aku dengan kata-kata mohammad Fauzil adhim, pantas saja aku sering mengalami kebuntuan dalam menulis karena ternyata motivasi yang salah menjadi salah satu faktor pengahambat dalam menulis.

kegiatan menulis harus disertai dengan kegiatan membaca , karena apa yang kita baca akan sangat berpengaruh dalam kegiatan menulis seperti menambah pembendaharaan kata selain itu membaca dapat menambah wawasan kita, menjadi salah satu sumber gagasan yang kemudian kita ikat melalui tulisan . seperti yang diungkapakan Ali bin abi Thalib, “ Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Kegiatan menulis sudah ada sejak zaman para cendikiawan dulu seperti Imam Bukhari, Imam abu Wafa’ atau Ali bin Aqil al-Hanbali al-Baghdadi dan Imam Abu Faraj. Para cendikiawan ini terbiasa menuangkan gagasan mereka yang bersumber dari apa pun melalui kegiatan tulisan . mereka-mereka ini sangat mengahargai ide dan gagasan, mereka beranggapan bahw aide dan gagasan merupakan harta yang berharga. Seperti kisah Imam bukhari yang pada suatu malam dia terbangun dari tidurnya , kemudian beliau menyalakan lampu dan menulisakan apa yang terlintas dalam pikirannya, kemudian dia menyalakan lampu dan tidur lagi, bebrapa saat ia bangun lagi dan menulis kembali, beliau lakukan berkali-kali hingga ia memperoleh hampir dua puluh kali, subhanallah luar biasa bukan. Saya pun mencoba hal yang sama tapi saya menamainya dengan Bank ide, setiap kali saya memperoleh ide dan gagsan dan belum sempat saya kembangkan saya simpan dulu ide dan gagasan tersebut dalam bank ide di notebook saya.

Tidak hanya kisah imam bukhari yang mampu membangkitkan semangat saya untuk bisa mengasah ide, gagasan dan gaya tulisan saya, tapi beberapa kisah lainnya yang saya peroleh dari buku “Prophetic Learning” karya Dwi Budiyanto, ada banyak para cendikiawan muslim pada abad sepuluh yang kemampuan menulisnya begitu kuat, mereka menuangkan gagasan melalui kegiatan menulis. Muhammad bin Jarir ath- Tharbari selama 40 tahun ia tinggal dirumah, setiap hari beliau mampu menulis sebnyak 40 lembar. Yang berarti beliau telah menulis hampir 584.000 lembar. Fantastic bukan!!!

. Haah saya sangat kagum saya sendiri menulis satu paragraf saja bisa berjam-jam berpikir kata apa yang akan dikeluarkan , mau kemana cerita yang saya tulis, ahhhh terlalu banyak mikir . kata kang aldo mah, “ nulis ga pake mikir’ dan terbukti memang sebaiknya ga pake banyak mikir , ngalir saja sesuai yang terpikir, yang penting apa yang kita tulis bisa dipahami dan tidak hanya itu apa yang kita tulis merupakan kebenaran. Oh ya masih ada cendikiawan hebat , dia adalah Imam abu Wafa’ atau sering juga dipanggil ali bin Aqil al-Hanbali al-Baghdadi menulis kitab al funun sebanyak 800 jilid. Kemudian Imam Abu Faraj yang meupakan murid dai Ibu Aqli telah menulis kitab sebanyak 2000 jilid. Suatu saat ia berkata,”aku tulis 2000 jilid kita ini dengan tanganku sendiri. Ada 100.000 orng yang bertaubat dan 200.000orang Yahudi dan Nasrani masuk islam setelah membaca kitabku. Subhanallah. Luar biasa para cendikiawan muslim kita, mereka mampu mengekplor potensi mereka melalui tulisan mereka , ketajaman tulisan mereka mampu memgubah pola pikir seseorang bahkan banyak orang, seperti kisah tadi. Setiap harinya mereka produktif menghasilkan tulisan yang tak biasa, tulisan yang begitu berharga , yang hanya dari selentingan ide dan gagasan yang melintas dalam pikiran mereka.

Cerita –cerita tadi sangat mengena dan menggugah saya untuk bisa menjadi orang produktif yang mampu menghasilkan karya yang baik, karya yang motivasinya benar tentunya, bukan untuk mencari popularitas , tapi sebagai media untuk bisa meningkatkan keimanan saya sendiri tentunya, umunya bagi para pembaca, karena media pengingat maupun media dakwah tidak hanya melalui zona mimbar, zona aksi, maupun ta’lim, tapi juga bisa melalui tulisan , terbukti dengan sedikit cerita yang saya paparkan tadi, betapa dasyatnya efek yang ditimbulkan dari hasil menulis.

Sumber inspirasi pun bisa kita dapat kapan pun dan dimana pun, dulu waktu saya masih duduk di bangku SMA , guru B. Indonesiaku pernah bilang, bahwa sumber ide dan gagasan bisa kita dapatkan dari apa saja, seperti pengalaman kita, pengalaman orang lain, peristiwa yang disekitar kita, atau kita yang menyengaja melamun dan banyak lainnya,menurut beliau andai saja kita bisa peka sebenarnya sumber ide dan gagasan itu sangatlah banyak, tapi sering kali kita mengabaikannya.

Tulisan-tulisan besar bisa saja berawal dari ide dan gagsan yang biasa, jika kita bisa mendayagunakan potensi yang kita miliki, nahhhh mengawali beberpa tulisan saya di bog ini, manjadi pelecut bagi saya untuk bisa mengasah potensi saya di dunia tulis, dan menjadikan ladang amal bagi saya. Hamasah menulis

Karya

Rahayu setianingsih

Pagi hari 10 april 2010

No comments:

Post a Comment

tulis komen mu disini ya