10/13/2011

Kau Berikan Aku Keyakinan


Kau Berikan Aku Keyakinan

Allah…
Pagiku begitu sayu
Dan ku sambut apa pun rasa yang menyapa. Berangkatlah aku ke Kampus, meski tersohok karena yang tersisa dalam tas ak seberapa, ku tengok wajah mereka , tak tega aku berkata dan meminta lebih, uangku bahkan saat itu tak cukup untuk membeli bensin. Aku menghela nafas berat, dan masih bisa bersyukur atas nikmatnya, setidaknya aku masih bisa makan pagi ini, bensin cukup, dan tubuh yang segar bugar menghadapai perkuliahan kali ini.(1 ½ jam kemudian)

Berlalu lah aku dengan cemas , dan harapan

“ Ya rabb, buka kan aku pintu rezeki, karena aku hendak menunaikan amanahku hari ini”

Tenaga terkuras , dan terasa ternyata uangku pun habis untuk membeli minum dan beberapa perlengkapan lab. Menjelang siang hari, aku pun pergi ke yayasan. Ku tatapan Spidometer, dan penunjuk bensin, nampaknya kumbang merah butuh minum bensin. 

Allah tak diam, dan tak biarkan aku menhentikkan amanahku

Tak ku kira ada rezeki untuk si kumbang merah.Dalam tumpukkan kertas dalam map, ku temukan uang sisa. Haaa .ya rabbi izzati, nikmatnya leganya. Nyaris aku tak bisa berangkat hari ini. 

Berangkatlah aku jatinangor-Ciwaruga.2 jam

Aku tiba tiba ingat saat kisaran jalan sukajadi, ada donatur yang mengirim infak untuk anak dhuafa dan yatim, untuk aku kasih ke yayasan , yang masuk melalui rekeningku. Aku pun singgah dulu ke atm terdekat. Dan setengah terhenyak , ternyata cukup banyak. Subhanallah.

Senang dalam perjalanan ini, meski ada kepahitan menyertai,, meski sedih membayangi, tapi nikmat menjalaninya itulah yang membuat aku bertahan dengan ini semua. Sepanjang perjalanan aku memikirkan banyak hal. Akan segala yang terjadi.

Setiba di yayasan, segera aku merapihkan laporan keuangan, segara aku memberikan beberpa data yang di butuhkan ,dan memberikan titipan Alumni kimia angkatan 2000.

Kalian tahu bahwa jika tanah sudah kering , maka yakinlah hujan segera akan datang, saat kantong kita kosong maka tak lama allah akan membukakan pintu rezekinya kembali. dan benar kawan, tak lama setelah iu, saya mendapatkan bonus find rising bulanan. Alhamdulillah cukup untuk bensin dan makan beberapa hari. Subhanallah , aku jemput rezeki yang kau beri rabb. Alhamdulillah..

Senang tak terduga , datang rezeki yang tak disangka, Allah Mahatahu.

Tak lama saat sedang menyelasaikan laporan keuangan , tiba tiba tawaran segelas besar jus alpukat dingin , dan cakue datang, Rezeki yang beruntut, sungguh keadaanku saat itu sangatlah lapar. Alhamdulillah.

Kau tahu , bahkan allah memberikan rezekinya pada seekor lalat sekalipun. Mintalah padaNya, karena Allah sangat suka Jika hambaNya meminta padaNya.

Sore pun menjelang.

Ciwaruga-Banjaran . 2jam

Mohammad toha ternyata macet luar biasa . nyaris sampai tak bisa jalan, sampai aku sempat membac kitab dijalan raya. Saking macet dan tak bisa bergerak, aku sempat menggerutu, menyesala memlih jalan ini, terlebih beberpa jam lagi harus ujian Via online.

Satu jam mungkin dijalan, dan masih tetap begitu, dan saat semua bisa bergerak, jalanan begitu rusak dan tak terkendali, teringat bapak hari ini hendaka pergi ke jawa, mengobati adiknya yang sedang sakit. Dalam pikiran apakah ia sudah berngkat, semoga selamat dalam perjalanan.

Tapi apa yang terjadi kawan, dan apa yang saya tak bisa perkirakan, tiba tiba seseorang mendaangi dari arah depan

“Yu antar bapak ke stasiun” 

Allahu yaa karim Aku tersentak . kaget bisa ketemu dengan bapak di tempat seperti ini, yang ramai oleh kendaraan , dan gelap karena sudah larut malam.

“ Bapakkk….” Ujarku kaget
“ ya yu aku terjabak macet disini”
“Oke pak ayu anterin, kita kemana?”
“Kiaracondong”                                                                                     
Dessingggggggg…pikiranku langsung terbang ke pusat macet.. hampir semua nyaris tertutup oleh kemacetan,Ntah itu jalan buah batu, jalan dayeuh kolot mauapun Mohammad Toha.
“kita memutar jauh pak, biar bisa ke kiara condong”

Aku pun berdiskusi panjang dalam kemacetan yang menyesakkan, dan berat bawaan bapakku. Aku teringat ujian satu jam lagi akan berlangsung, tapi disatu sisi saya tak bisa meninggalakan bapakku begitu saja. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengatrkan orang tuaku, yang memutarjalan nyaris hampir 180 derajat jauhnya.
Allahu yaa karim
Aku telah buktikan bahwa pertolonganmu dekat, pertemuan dengan orang tuaku bukan kebetulan tapi telah kau rencanakan, dibalik hatiku yang memutuskan jalan untuk memilih jalan pulang lewat sini, padahal aku tadi menggerutu, dan aku sepanjang mengantarkan bapakku, aku memikirkan kejadian runtut tadi pagi.

 Sesampainya di stasiun setelah satu jam kemudian
“ jam berapa ini?” ujarku
Aku pun menanyakan pada seseorang sekitar sana

Ternyata telat 5 menit dari jam ujian online , segera aku mencari warnet terdekat dari stasiun , namun tak jua di dapat. 

“ Ya Allah dimana warnetnya”

Dn tinggggg…..

Ada warnet kecil..subhanallah lagi lagi pertolongan Allah. Aku masih sempat ujian online.
Jam 9 malam berlalu. Segera pulang, khawatir ibu mengkhawatirkanku.



Sepanjang itu aku terhenyak takjub, tak bisa banyak berkata selain kata
Subhanallah…dan renungan yang tak ada habisnya.

2 comments:

  1. Hmmmm... pelajaran lagi yg kudapat dari pengalaman mu nak... Superrr...

    b^,^d

    ReplyDelete

tulis komen mu disini ya